Khofifah: Gunakan Medsos untuk Tambah Wawasan, Bukan Sebar Hoax

Mensos Khofifah berharap keberadaan media sosial mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Jan 2017, 09:41 WIB
Mensos khofifah Indar Parawansa saat meresmikan warung elektronik (e-warung) usai peresmian e-warung di Kecamatam Curug, Kota Serang, Banten, Jumat (11/11/2016). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat santun dalam bermedia sosial. Hal ini guna menghindari permusuhan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Gunakan media sosial untuk menyambung silaturahim dan menambah wawasan, bukan untuk menyebarkan berita hoax, hasutan, ujaran kebencian, maupun pesan-pesan bernada provokatif yang membuat gaduh bangsa," kata Khofifah di Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa, 10 Januari 2017.

Dia mengatakan, di tengah arus informasi yang begitu deras, netizen dituntut lebih cerdas dalam menerima berita dan informasi. Masyarakat perlu melakukan verifikasi atau cek ulang setiap kali menerima berita dan informasi dari media sosial.

Khofifah mengatakan, saat ini banyak sekali situs-situs yang menampilkan hoax atau berita bohong. Tujuannya bermacam-macam, mulai dari mengejar "lalu lintas" kunjungan, menebarkan kebencian satu sama lain, hingga memecah belah persatuan.

"Sekalipun masyarakat bebas berekspresi lewat media sosial, namun tetap harus ada etika yang dijunjung. Hendaknya pilah pilih terlebih dahulu semua informasi yang diterima, benar atau salah, tidak asal share," imbuh dia, seperti dilansir dari Antara.

Khofifah berharap keberadaan media sosial mampu menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan.

Ia mencontohkan kasus Sony dan Marcel, dua anak telantar di Tangerang, Banten, yang dengan cepat tertangani setelah menjadi viral di media sosial.

Tahun 2016, Aura Nurusyifa (18), remaja penderita malnutrisi atau gizi buruk asal Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, segera memperoleh penanganan setelah sebelumnya menjadi viral di jejaring sosial Facebook.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya