Liputan6.com, Jakarta Rambut rontok bisa jadi tanda bahwa Anda mengalami anemia. Sebab, anemia yang terjadi akibat rendahnya kadar zat besi dalam darah (anemia difisiensi besi) berkaitan dengan kerontokan rambut.
Anemia terjadi karena kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah merah terlalu rendah. Dan, sebuah penelitian pada 2007 yang melibatkan 5.110 orang wanita berumur 35 sampai 60 tahun menemukan, 59 persen wanita yang mengalami rambut rontok cukup berat memiliki kadar zat besi dalam darah yang rendah. Mereka pun diketahui mengalami anemia.
Advertisement
Dikutip dari situs Web MD dan Huffingtonpost pada Rabu (11/01/2017), anemia difisiensi besi biasa menimpa individu yang kurang mengonsumsi makanan tinggi zat besi. Namun, sebaiknya cek ke dokter untuk mencari tahu penyebab terjadinya rambut rontok. Jika pun benar karena anemia, dokter akan memberitahu makanan apa saja yang harus disantap.
Sebab, kalau Anda hanya menerka tanpa tahu dosis yang pasti, kelebihan zat besi pun bisa berbahaya untuk tubuh Anda. Dokter pastinya lebih tahu pengobatan yang cocok buat pasiennya.
Biasanya, dokter akan menganjurkan pasien mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, hati, gandum, sayuran hijau; mengonsumsi makanan kaya vitamin C guna membantu penyerapan zat besi; pasien diminta menghindari konsumsi kafein; dan pemberikan suplemen sesuai indikasi dari dokter.
Apabila Anda mengikuti semua saran dari dokter, anemia dapat ditangani dengan baik, dan rambut rontok dapat dihindari.