Liputan6.com, Jakarta PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengangkut 280 juta penumpang sepanjang 2016. Jumlah penumpang kereta ini meleset dari target perusahaan sebanyak 285 juta penumpang.
Direktur Utama KCJ M Nurul Fadhila menjelaskan, tidak tercapainya target tersebut karena perusahaan tidak ingin mengorbankan kualitas pelayanan demi memenuhi target tersebut.
"Memang realisasi 2016 tidak tercapai, jadi realisasi kita hanya 93,8 persen dari targetnya 285 juta itu. Sebenarnya kami bisa memaksakan jika ingin mencapai 100 persen, tapi itu akan semakin ruwet," kata Fadhila di Hotel Double Tree, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Fadhila menjelaskan, keruwetan yang dikhawatirkannya adalah di Stasiun Manggarai. Jika target tersebut dipaksakan bakal membuat waktu tunggu KRL akan semakin lama. Ini terjadi karena akan semakin banyak rangkaian yang beroperasi.
Saat ini, KCJ hanya bisa memaksimalkan target tersebut mencapai 93,8 persen dengan cara penambahan gerbong dalam satu rangkaian KRL. Salah satunya penambahan gerbong menjadi 12 untuk rute Bogor-Jakarta Kota.
"Kalau kita paksa akan banyak keluhan di Manggarai itu. Di sisi lain kami juga tidak bisa kurangi perjalanan keretanya, bisa menumpuk di stasiun keberangkatan," papar dia.
Sementara pada tahun ini, KCJ menargetkan jumlah penumpang yang bisa diangkut selama setahun naik menjadi 292 juta. "Untuk terus mengakomodir peningkatan jumlah pengguna jasa, perpanjangan rangkaian dengan formasi 12 kereta juga akan terus dilakukan," tutup Fadhil. (Yas/nrm)