Liputan6.com, Bangkalan - Draf regulasi kuota pemain asing kompetisi sepak bola Indonesia membuat klub-klub waswas. Keberatan datang dari sejumlah klub dan merasa PSSI perlu mengkaji ulang regulasi tersebut.
Kongres Tahunan PSSI di Bandung pada 8 Januari 2017, memutuskan membatasi usia maksimal pemain yang dapat bermain di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Di ISL 2017, PSSI hanya mengizinkan klub memakai dua pemain berusia 35 tahun, tidak boleh lebih.
Baca Juga
Advertisement
Di Divisi Utama lebih ketat lagi, batasan maksimal usia pemain yang dimainkan maksimal 25 tahun. Meski ada toleransi klub bisa memainkan pemain berusia di atas 25 tahun.
Aturan ini tidak hanya bikin pemain cemas, manajemen klub pun keberatan dan minta PSSI mengkaji ulang kebijakan soal batas usia. Manajer Madura United, Haruna Soemitro misalnya, menilai, regulasi pembatasan usia pemain akan membatasi klub melakukan improvisasi tim untuk menjalani kompetisi.
"Pemain muda kami masih kurang pengalaman, tidak bisa diandalkan untuk kompetisi panjang," kata Haruna, Rabu, 11 Januari 2017.
Selain itu, kata Haruna, batasan usia juga akan membatasi karier pemain. Padahal, banyak pemain senior yang kiprahnya masih dibutuhkan klub sepak bola. Haruna menyadari, PSSI membuat aturan itu untuk percepatan regenerasi sepak bola, namun dia ingin regenerasi tidak merugikan pihak manapun.
"Regulasi ini harus dimatangkan lagi, untuk pelaksanaan kompetisi lebih berkualitas," ungkap dia.