Liputan6.com, Cambridge - Sebuah asteroid melintas di dekat Bumi pada 9 Januari 2017, hanya dua hari setelah ilmuwan menemukan batu angkasa luar itu.
Asteroid bernama 2017 AG13, melintasi planet kita hanya dengan separuh jarak Bumi ke Bulan -- rata-rata jarak Bumi dengan Bulan 385 ribu kilometer.
Advertisement
Menurut astronom di Minor Planet Center, Cambridge, Massachusetts, 2017 AG13 diperikirakan berukuran 11 hingga 34 meter.
Sebagai perbandingan, obyek angkasa luar yang meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, pada Februari 2013 dan menyebabkan 1.000 orang terluka diperkirakan berukuran 20 meter.
Asteroid 2017 AG13 ditemukan oleh Catalina Sky Survey di University of Arizona pada 7 Januari 2017. Pengamatan awal menunjukkan, benda angkasa luar itu membutuhkan 347 hari untuk mengelilingi Matahari dan memiliki orbit lebih elips dibanding Bumi.
Dikutip dari Space.com, Rabu (11/1/2017), 2017 AG13 paling dekat dengan Matahari di jarak 0,55 satuan astronomi (AU) dan jarak terjauhnya 1,36 AU. Satu AU merupakan jarak antara Bumi dengan Matahari, atau sekitar 150 juta kilometer.
Karena orbit Bumi hampir berbentuk bulat, maka Planet Biru ini tak pernah berada di jarak sangat dekat dengan Matahari. Jarak terdekat Bumi dengan Matahari adalah 0,98 AU dan terjauhnya 1,02 AU.
Selain 2017 AG13, jutaan asteroid diperkirakan melintas di kawasan dekat Bumi, di mana jumlahnya mencapai 15.000 asteroid.
Kabar baiknya, sebagian benda angkasa luar yang dapat menimbulkan kerusakan berskala besar jika menghantam Bumi telah ditemukan.
Menurut ilmuwan NASA, belum ada dari penemuan tersebut yang mengancam Bumi di masa depan.