Liputan6.com, Tokyo - Lapisan inti Bumi diketahui sebagian besar terdiri dari besi. 85 persen di antaranya adalah besi, sepuluh persen di antaranya nikel, dan lima persen sisanya masih menjadi misteri.
Secuil lima persen ini menyisakan pertanyaan: jenis material apa yang seharusnya mengisi inti Bumi?
Tim ilmuwan Jepang yang berasal dari Tohoku University pun kini tengah mencari tahu apa jenis material yang hilang di dalam inti Bumi. Pencarian tersebut sudah berjalan selama beberapa dekade. Hasil penelitian mengungkapkan, lima persen sisa inti Bumi diduga terdiri dari material silikon.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana dilansir Business Insider pada Senin (16/1/2017), para ilmuwan tersebut mempresentasikan hasil penelitian pada pertemuan ilmiah di American Geophysical Union, San Francisco, Amerika Serikat.
Meski belum pasti, mereka sudah meneliti inti Bumi dengan menggali kedalaman 3.000 kilometer. Setelah itu, mereka tak lagi melanjutkan penelitian karena sudah tidak mungkin untuk memasuki fase inti Bumi yang lebih panas.
Jadi, ketimbang melanjutkan penggalian, para ilmuwan ini memutuskan untuk menciptakan miniatur Bumi di sebuah laboratorium. Pertama-tama, mereka menciptakan material besi dan nikel, mencampurnya dengan material silikon.
Setelah itu, mereka mencoba memaksimalkan temperatur aktif yang seharusnya berada di dalam inti Bumi, yakni sekitar 6.000 derajat Celsius.
Setelah memanas, material silikon pun mulai meleleh dan melebur bersama besi dan nikel. Dari sinilah mereka berasumsi bahwa silikon merupakan material hilang yang dicari-cari selama beberapa dekade terakhir.
"Penelitian ini kami nilai cukup sulit. Namun akhirnya kami bisa melihat dari 'jendela' di mana interior Bumi terbentuk pada 4,5 miliar tahun lalu. Silikon adalah material yang ringan dan elastis," kata Professor Eiji Ohtani yang juga merupakan salah satu peneliti.
"Karena panas inti Bumi yang begitu dahsyat, material tersebut mencair dan bergabung bersama material metal lain seperti besi dan nikel," Ohji melanjutkan.
Jumlah material silikon yang bercampur dengan besi dan nikel pun disinyalir sebagai salah satu penyebab mengapa Bumi kaya dengan oksigen.
"Selain oksigen, kami akan terus melanjutkan penelitian dan melihat seberapa penting pengaruh silikon di dalam inti Bumi," pungkasnya.
(Jek/Ysl)