Liputan6.com, Jakarta Pada Selasa 11 Januari 2017, kediaman Duta Besar Polandia untuk Indonesia mendadak jadi tempat bermain anak-anak.
Sejumlah anak berkebutuhan khusus atau yang berasal dari keluarga tak mampu, mendapat kesempatan bermain di kediaman Dubes Polandia. Kegiatan itu difasilitas Maria Monique Lastwish Foundation.
Advertisement
Di rumah yang terletak di dalam komplek Kedutaan Polandia di bilangan Rasuna Said Kuningan, anak-anak tersebut bermain bersama Istri Dubes Polandia, Agata Szumowska.
Berbagai permaian seperti menyusun puzzle peta Polandia hingga mewarnai gambar dilakukan di rumah tersebut. Agata dan sejumlah staf kedutaan pun mendampingi anak-anak tersebut.
Tidak cuma bermain, anak-anak yang berasal dari berbagai latar belakang ini, juga diajak makan siang bersama Szumowska. Kecerian dan kegembiraan pun terpancar di wajah mereka.
Menurut Szumowska ia senang, bisa mengajak anak-anak Indonesia ini bermain di rumahnya. Lebih menggembirakan lagi, kala dirinya bisa membuat mereka tersenyum gembira.
"Acara ini berlangsung dengan semangat kekeluargaan, anak-anak ini merasa seperti berada di rumah mereka sendiri," kata Szumowska kepada Liputan6.com.
"Menurut saya, kediaman duta besar bukan hanya untuk orang-orang penting, tapi juga untuk anak-anak. Mereka bagi saya juga VIP," tambah dia.
Ibu Dubes punya pesan khusus kepada anak-anak Indonesia. Ia menginginkan semua anak terus punya harapan dalam hidup.
"Kita harus mendukung satu sama lain dan juga bersikap toleran. Kita harus punya harapan di dalam hidup kita -- misalnya percaya pada Tuhan, untuk saya, itu adalah harapan," tambah dia.
Penggagas acara yang juga Founder Maria Monique Lastwish Foundation, Natalia Sutrisno Tjahja mengaku sangat berterimakasih atas kebaikan hati istri Dubes Polandia bersama sejumlah staf keduataan.
Menyediakan rumah sebagai tempat bermain anak, menurut dia, adalah tindakan mulia dan patut dicontoh.
"Kebaikan hati staf kedutaan dan Ibu Dubes yang menggerakan saya untuk memberikan kebahagian pada anak-anak, yang kita sebut anak tidak berdaya, tidak beruntung dan memiliki kebutuhan khusus," ujar dia.