Liputan6.com, Jakarta Sebelum mengukuhkan diri sebagai jago-nya bikin program pencarian bakatnya yang fenomenal, stasiun tv Indosiar dikenal pemirsa dengan tayangan drama Asia-nya. Di pertengahan hingga akhir tahun 90, Indosiar mempelopori demam dorama Jepang (J-Drama). Judul-judul dorama seperti Long Vacations, Beach Boys, S.O.S, hingga One Littre of Tears pernah jadi favorit pemirsa setia Indosiar.
Tak ketinggalan juga drama China seperti Return of The Condor Heroes atau Putri Huan Zhu yang legendaris masih tersimpan dalam ingatan pecintanya. Belum ditambah dengan serial Taiwan, Meteor Garden yang menjadi tren setter di awal tahun 2000.
Memasuki tahun milenia itu juga, J-Drama perlahan bergeser. Drama Korea atau K-Drama atau oleh penggemarnya sering disingkat drakor, mulai menggapai tahta. Meski bukanlah pionir tayangan ini, Indosiar selalu disebut pecinta drakor sebagai stasiun tv yang konsisten menayangkan drama asal negeri Gingseng tersebut.
Menyemarakan perayaan HUT Indosiar ke-22 yang jatuh pada hari Rabu (11/1/2016) ini, kami membuat tulisan 5 Drama Korea Paling Dikenang yang pernah tayang di Indosiar berikut. Apa saja? Yuk, simak disini. Adakah yang jadi favorit anda?
Baca Juga
Advertisement
Endless Love
Berjudul asli Autumn in My Heart, drakor mania rasanya lebih kenal judul yang dipakai Indosiar saat menayangkannya pada 2001 silam. Endless Love yang berjumlah 16 episode ini menandai demam drakor di tanah air. Berkat Endless Love, Indosiar pun mendapat julukan stasiun tv spesial drama Korea.
Endless Love sendiri berkisah tentang cerita anak yang tertukar saat bayi. Choi Eun Suh terpaksa berpisah dengan orang tua dan kakak tercinta yang begitu mengasihinya, Han Joon Suh. Saat dewasa, mereka bertemu lagi dan saling jatuh cinta. Padahal si kakak sudah bertunangan dan sahabat si kakak, Han Tae Suk yang ganteng, cinta berat padanya. Ending yang mengenaskan bagi ketiga karakter utamanya menutup drama ini.
Endless Love melahirkan 4 bintang (Song Seung Hoon, Song Hye Kyo, Won Bin, dan Han Chae Young) yang kini jadi aktor dan aktris papan atas di negaranya. Lepas drama ini, Song Hye Kyo ditasbihkan sebagai salah satu Ratu Drama Korea yang singgasananya sulit digeser bintang baru, bahkan hingga kini lewat 16 tahun.
Advertisement
Jewel in The Palace
Berbeda dengan drakor lain yang booming di Indonesia, Jewel in The Palace adalah drama sejarah atau biasa disebut saeguk. Drama tipe begini umumnya dikerjakan kolosal dengan melibatkan banyak pemain pendukung juga alur ceritanya yang rumit dan perlu mikir. Meski terkesan berat, bukan berarti drama ini membosankan.
Dibintangi Lee Young Ae yang memainkan peran Jang Geum, dokter pertama Korea dalam sejarah Dinasti Joseon. Jang Geum mendapat julukan Dae yang berarti The Great. Kisah jatuh bangun Jang Geum di kerajaan bermula sebagai dayang cilik di bagian dapur istana. Saat dewasa, Jang Geum mulai menggeluti ilmu kedokteran hingga akhirnya dipercaya sebagai tabib istana.
Kuatnya dua tema diatas membuat Jewel in The Palace dipenuhi banyak cerita tentang masak-memasak dan cara-cara pengobatan tradisional tempo dulu. Pecinta drakor saat itu seperti mendapat tontonan cerdas. Kita jadi tahu, drakor tak melulu berkisah soal percintaan. Jewel in The Palace yang tayang tahun 2003 ini adalah langkah jitu Indosiar membuka pikiran drakor mania.
Full House
Drama ini sukses merubah image Song Hye Kyo yang karib dengan peran-peran melankolis nan melow. Tak hanya itu, sebagai Han Ji Eun, Hye Kyo kembali menggapai popularitasnya yang sempat surut usai heboh Endless Love dan gagal bersinar di All In (2003).
Alkisah, Han Ji Eun terpaksa kawin kontrak dengan Lee Young Jae (Rain), seorang aktor yang tengah populer, selama 6 bulan demi mendapatkan kembali rumah warisan orang tuanya yang disebut Full House. Perjanjian ini mau tak mau membuatnya menjalani pernikahan pura-pura. Walau sering bertengkar, nyatanya mereka saling melengkapi. Mudah ditebak, mereka pun akhirnya malah saling jatuh cinta. Se-klise itu saja ceritanya.
Walau begitu, pecinta drakor tentu tak akan bisa melupakan drama ini begitu saja. Full House tak hanya berpengaruh bagi karir akting Song Hye Kyo, tapi juga kembali meroketkan nama Indosiar di tahun 2005 silam. Pun begitu dengan nasib Rain yang langsung melesat sebagai Hallyu Star. Selain itu, drama ini salah satu drakor lawas yang ditonton berkali-kali pun tak pernah bikin bosan.
Advertisement
Princess Hours
Usai masa jaya Full House, Indosiar meneruskan predikat stasiun tv spesial drama Korea dengan ledakan Princess Hours di tahun 2006. Pecinta drakor mengenang drama ini sebagai sebuah drama kerajaan modern Korea yang asyik ditonton.
Bercerita tentang Shin Chae Gyoung yang statusnya cuma siswi biasa di sebuah sekolah seni. Yang jadi pusat perhatian adalah ada putera mahkota kerajaan Korea, Pangeran Shin (Joo Ji Hoon) yang juga belajar disana. Tak seperti teman-temannya yang ngefans pada sang Pangeran, Chae Gyoung cuek saja. Tapi bagaimana jadinya kalau ternyata ia malah dijodohkan dengan sang putera mahkota dan akhirnya harus menikah pula?
Princess Hours, drama bersejarah yang menandai hadirnya bintang baru Yoon Eun Hye. Namanya melesat jadi idola baru di Korea. Drama yang ia bintangi setelahnya pun selalu diantisipasi. Salah satunya, Coffe Prince (sempat tayang pula di Indosiar), yang membuatnya dianggap tak hanya sekedar menjual tampang, tapi juga berbekal akting mumpuni.
Boys Before Flowers
Manga Jepang fenomenal Hana Yori Dango telah dibuat dalam berbagai versi serial di beberapa negara. Meteor Garden (2001)-nya Taiwan menjadi pelopor. Korea baru menyusul di tahun 2009 silam. Dan lagi-lagi, perhatian pecinta drakor tertuju pada para pemeran F4 alias Flower Four.
Siapa sih yang tak tergila-gila dengan 4 cowok ganteng di grup F4? Bagusnya, kasting Boys Before Flowers yang dipimpin Lee Min Ho ini disebut-sebut yang paling pas. Dan keempatnya dengan pesona masing-masing, sukses bikin cenat-cenut. Penonton yang sudah hapal ceritanya diluar kepala, sekali lagi terhipnotis dengan drama versi Korea-nya.
Indosiar ketiban untung kala menayangkan drama ini di tahun 2009 silam. Boys Before Flowers membangkitkan antusiasme drakor mania untuk kembali mengikuti perkembangan K-Drama. Musik Korea atau K-Pop pun ikut mengguncang, dipicu banyaknya lagu boy band yang menjadi OST drama ini. Kerennya, demam Hallyu mendapat atensi luar biasa dari banyak majalah dan tabloid tanah air pada saat itu.
Advertisement