Liputan6.com, Jakarta Banyak orang beralih ke alkohol saat mereka baru saja mengalami pengalaman buruk atau trauma. Tujuannya adalah untuk mengusir jauh-jauh pengalaman buruk tadi dan berharap alkohol membuat mereka lupa.
Sayangnya, hal itu ternyata malah memiliki efek sebaliknya. Setidaknya, begitulah yang diklaim oleh suatu studi baru.
Advertisement
Melansir Daily Mail, Kamis (12/01/2017), suatu studi baru mengatakan, alkohol justru akan memperkuat ingatan buruk Anda. Para peneliti telah menemukan bukti, tak hanya alkohol mencegah Anda melupakan trauma, namun juga membuatnya semakin kuat.
Hal itu terjadi karena alkohol memperkuat sel-sel saraf yang berhubungan dengan pusat respon rasa takut di otak.
Untuk mengaburkan pengalaman buruk tadi, atau bahkan merangkai ulang, Anda perlu melakukan suatu terapi menggunakan obat-obatan dan terapi perilaku. Terapi tadi kemudian akan melemahkan memori buruk tadi, atau bahkan mengubur ingatan.
Dr Norman Haughey, seorang profesor saraf di Johns Hopkins University memperingatkan, semakin lama Anda berusaha mengubur trauma menggunakan alkohol, semakin sulit bagi Anda untuk melupakannya.
Stres pasca-trauma
"Alkohol mengubah kimiawi otak, yang membuat proses mengubur memori menjadi sesuatu yang sulit," ujar Dr Haughey.
Orang-orang yang mengalami stres pasca-trauma sering merasa stres atau ketakutan, bahkan saat mereka sedang tidak dalam bahaya.
Proses penyembuhan bukan berarti lantas melupakan trauma yang mereka alami, namun belajar bagaimana tidak memiliki reaksi fisik dan emosional yang buruk terhadap ingatan tadi.
Sayangnya, alkohol sering dijadikan pelarian oleh para penderita stres pasca-trauma tadi. Ini karena alkohol menurunkan kesiagaan, membantu mengatasi insomnia, dan memungkinkan penderita trauma untuk bersosialisasi.
Dr Haughey mengatakan, "Obat-obatan anti-kecemasan dan obat lainnya, ketika digabungkan dengan alkohol bisa mempengaruhi kemampuan otak untuk melupakan memori buruk."
Mengonsumsi alkohol setelah mengalami trauma akan memperkuat sinapsis Anda. Hal ini kemudian akan memperkuat koneksinya dengan bagian otak yang merespon rasa takut, dan akhirnya malah memperbesar dan memperkuat rasa takut dan stres Anda.
Advertisement