Pedagang Bantah Harga Elpiji 3 Kg Naik

Kenaikan harga elpiji 3 kg dipicu rencana pemerintah menerapkan penyaluran subsidi tepat sasaran‎.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Jan 2017, 12:00 WIB
Seorang pekerja tampak sedang merapikan tabung gas elpiji, Jakarta, Sabtu (28/2/2015). Kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah terjadi nyaris bersamaan dengan kenaikan harga beras. (Liputan6.com/Yoppi Renato)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah penjual elpiji membantah adanya kenaikan harga elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg). Kenaikan dipicu rencana pemerintah menerapkan penyaluran subsidi tepat sasaran‎.

Pengecer elpiji di kawasan Ciracas JakartaTimur, ‎Syafi'i (35) mengatakan, harga elpiji dengan tabung berkelir hijau masih tetap ia jual sebesar Rp 19 ribu per tabung.

"Nggak ada (kenaikan), masih Rp 19 ribu," kata Syafi'i,‎ saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Syafi'i mengaku dirinya sudah mendengar adanya renc‎ana penyaluran subsidi tepat sasaran, sehingga harga elpiji 3 kg nantinya seperti harga elpiji non subsidi bagi pembeli yang masuk kategori masyarakat mampu.

 "Tapi katanyanya mau diganti.‎ Harganya kayak yang 12 kg (non subsidi)," tutur Syafi'i.

Penjual elpiji di kawasan Mampang, Jakarta Selatan Yosi (62) pun menepis adanya kenaikan harga elpiji bersubsidi 3 kg‎.

Dia menegaskan, harga elpiji 3 Kg masih tetap, saat ini dijual Rp 16 ribu per tabung. "Harganya masih tetap Rp 16 ribu, belum ada itu kenaikan," tutup dia.

Pemerintah berencana menerapkan penyaluran subsidi ‎langsung untuk elpiji 3 kg. Dengan begitu hanya kalangan tertentu yang mendapatkan subsidi.

Lalu bagaimana harga elpiji 3 kg setelah kebijakan tersebut diterapkan?.

Di‎rektur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, setelah penyaluran subsidi langsung diterapkan, harga elpiji 3 kg tetap satu harga. Tidak ada perbedaan antar elpiji bersubsidi dan non subsidi.

"Elpiji 3 kg tetap satu harga, nanti akan ada subsidi langsung," kata Wirat, beberapa waktu lalu.

Namun menurut Wirat, saat penyaluran subsidi langsung diterapkan, maka elpji 3 kg akan dijual berdasarkan harga keekonomian. Untuk diketahui saat ini harga keekonomian elpiji sekitar Rp 10 ribu. "Harganya yang kaya membeli dengan harga ekonomi," ucap Wirat.

Wirat melanjutkan, untuk masyarakat yang masuk kategori miskin dan usaha mikro berhak menerima subsidi, masih bisa menikmati elpiji dengan harga bersubsidi seperti saat ini, yaitu Rp 16 ribu per kg.

"Kalau yang miskin membeli dengan harga yang sekarang," ungkap dia.

Namun, untuk penyaluran subsidinya akan dilakukan secara langsung‎, melalui media kartu yang diterbitkan Kementerian Sosial. Saat masyarakat miskin yang ingin membeli elpiji 3 Kg, harus menunjukan kartu.

Nantinya elpiji 3 kg dengan harga keekonomian tersebut dipotong karena mendapatkan subsidi.

"Jadi siapa yang punya subsidi kan langsung dia. Kalau beli dengan harga yang sekarang dengan HET yang Rp 16 ribu itu," tutup Wiratmaja. (Pew/Nrm)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya