Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa peringatkan para ibu rumah tangga yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menggunakan uang tabungannya demi sekolah dan gizi anak. Bila ketahuan membelanjakannya demi rokok suami, tak segan Khofifah akan menghentikan bantuan tersebut.
"Kalau ketahuan diminta dan dipakai suaminya untuk beli rokok, maka dicabut bantuannya," tegas Khofifah saat menemui ratusan ibu di Cimone Kota Tangerang, Kamis (12/1/2017).
Advertisement
Khofifah menegaskan, peruntukan PKH hanya untuk biaya sekolah anak. Kalaupun belum memiliki anak usia sekolah, PKH hanya untuk perbaikan atau pemenuhan gizi anak.
Khofifah juga mengecek buku tabungan para penerima PKH, adakah potongan atau memang utuh jumlah Rp 110 ribu perbulannya diterima para ibu keluarga pra sejahtera. "Saya pastikan, ternyata tidak ada potongan," kata Khofifah.
Mensos juga menargetkan sebanyak 3 juta warga sejahtera menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), yang diberikan secara nontunai. Bantuan itu disalurkan lewat program e-Warung yang menerima transaksi menggunakan(Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bekerjasama dengan Bank BNI Persero.
"e-Warung ini kita terapkan di daerah yang sudah terkoneksi dengan sistem perbankan. Tahun ini ditargetkan 3 juta penerima PKH akan menerima secara nontunai," ujar Khofifah.
Sementara untuk masyarakat Indonesia di pedalaman, pihaknya akan menggandeng PT POS Indonesia dalam menyalurkan.