5 Alasan Kuat MU Mampu Taklukkan Liverpool

MU juga memiliki catatan bagus dalam 10 pertemuan terakhir dengan Liverpool.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 12 Jan 2017, 17:30 WIB
Manchester United vs Liverpool (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Manchester - Laga melawan Liverpool akan menjadi ujian berat bagi Manchester United (MU). Menarik untuk dinanti apakah Jose Mourinho bisa membawa MU melanjutkan performa fantastisnya atau justru tren positif mereka malah terhenti.

Saat ini kepercayaan diri MU memang sedang tinggi. Itu berkat peningkatan performa yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Hasil buruk terakhir yang didapat MU adalah kekalahan 1-2 dari Fenerbahce pada matchday 4 Liga Europa 2016/2017, 4 November 2017.

Sejak itu, mereka sudah melewati 15 pertandingan tanpa sekalipun kalah. Bahkan, sembilan laga terakhir di semua kompetisi dimaksimalkan The Red Devils dengan kemenangan beruntun. Hal itu yang membuat MU masih bersaing di empat kompetisi sekaligus musim ini.

Namun, banyak yang menilai MU sedikit diuntungkan karena lawan-lawan yang dihadapi adalah tim medioker. Karenanya, duel kontrak Liverpool pada pekan ke-21 Liga Inggris di Old Trafford, Minggu (15/1/2017), diharapkan bisa menjadi pembuktian kualitas Setan Merah.

Seperti dikutip playingfor90.com, MU pun memiliki banyak modal untuk meraih kemenangan atas Liverpool. Berikut lima alasan yang membuat MU dijagokan menang atas The Reds:


1. Serangan Berbahaya

Kebangkitan MU dalam dua bulan terakhir tak lepas dari kualitas serangan mereka. Dalam beberapa laga terakhir, Mourinho menuai hasil positif dari kolaborasi antara Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, dan Henrikh Mkhitaryan.

Henrikh Mkhitaryan dan Zlatan Ibrahimovic menjadi elemen penting dalam serangan Manchester United (MU). (AFP/Sergei Supinsky)


Dengan pengalaman dan kemampuannya, Ibrahimovic menjadi mesin gol andalan MU di musim ini. Total kontribusi pemain yang datang dengan status bebas transfer di musim panas 2016 tersebut sudah mengemas 18 gol dan enam assist dari 28 laga.

Serangan MU juga semakin menakutkan dengan Mkhitaryan yang mulai menemukan ritme terbaiknya. Tercatat, pemain asal Armenia itu sudah mencetak tiga gol dan tiga assist. Hal serupa juga mulai diperlihatkan Pogba.

Pria yang kini berstatus pemain termahal di dunia tersebut sudah mengoleksi enam gol dan empat assist. Dengan berlaga di Old Trafford, tentu Mourinho bakal menginstruksikan timnya untuk bermain menyerang.


2. Sihir Gelandang Jangkar Veteran

Ander Herrera dan Pogba adalah dua gelandang jangkar andalan MU di musim ini. Keduanya sudah membuktikan bisa menciptakan kombinasi bagus dalam membantu pertahanan dan serangan.

Gelandang Manchester United (MU) Michael Carrick. (Reuters/Jason Cairnduff)


Namun, MU juga masih memiliki pilihan yang tak kalah berkualitas di posisi tersebut. Pemain yang dimaksud adalah Michael Carrick. Usianya memang sudah 35, bahkan akan 36 tahun pada Juli 2017. Namun, statistiknya membuktikan bahwa Carrick masih menjadi pemain vital bagi MU.

Tercatat, dari 15 laga yang dimainkan Carrick musim ini, MU meraih 13 kemenangan dan dua hasil imbang. Kehadiran Carrick pun bisa menjadi solusi yang menarik bagi Mourinho untuk meredam permainan Jordan Henderson dan Adam Lallana.

Jika menggunakan formasi 4-3-3, kehadiran Carrick akan membuat Pogba dan Herrera mendapatkan kebebasan lebih untuk membantu serangan MU. Kemampuannya dalam membaca permainan pun bisa menjadi pertahanan pertama MU saat mendapatkan serangan dari Liverpool.


3. Tren Positif di Liga

Posisi MU saat ini memang jauh tertinggal dari Liverpool. MU menempati posisi keenam dan Liverpool duduk di urutan kedua klasemen Liga Inggris hingga pekan ke-20.

Para pemain Manchester United (MU) merayakan gol yang dicetak Zlatan Ibrahimovic ke gawang West Ham pada laga Liga Inggris di Stadion London, Inggris, Senin (2/1/2017). MU Menang 2-0 atas West Ham. (AFP/Adrian Dennis)


Namun, rapor MU di beberapa laga terakhir Liga Inggris justru sedang jauh lebih baik atas The Reds. Saat anak asuh Jurgen Klopp hanya meraih empat kemenangan di enam laga terakhir, MU justru menyapu bersih enam laga tersebut dengan kemenangan.

Bahkan, The Red Devils tak lagi menelan kekalahan di Liga Inggris sejak 23 Oktober 2016. Itu adalah saat di mana MU dipecundangi Chelsea empat gol tanpa balas. Setelah itu, MU merangkai tujuh kemenangan dan empat hasil imbang dalam 11 laga beruntun.

Berbeda dengan Liverpool yang baru saja gagal mendapatkan poin penuh di kandang Sunderland. Sempat unggul 2-1, Liverpool justru hanya membawa pulang satu poin akibat gol penalti Jermain Defoe di menit ke-84.


4. Pertahanan Rapuh Liverpool

Melihat rapor hingga pekan ke-20, Liverpool memang menjadi tim dengan pertahanan terbaik di Liga Inggris. Dari 20 laga, serangan Liverpool sudah menghasilkan 4 gol. Bahkan, mereka unggul enam gol atas Chelsea yang memuncaki klasemen.

Cederanya Joel Matip menjadi salah satu penyebab rapuhnya pertahanan Liverpool. (Reuters/Phil Noble)


Itu karena Liverpool memiliki para pemain yang produktif di depan gawang lawan. Mulai dari Roberto Firmino, Sadio Mane, Philippe Coutinho, Lallana, hingga James Milner. Sayang, kualitas serangan Liverpool tak diimbangi dengan pertahanan yang bagus.

Buktinya, Liverpool justru menjadi tim dengan pertahanan terburuk di antara penghuni enam besar klasemen Liga Inggris. Total mereka sudah kebobolan 23 gol. Berbeda dengan MU yang baru kebobolan 19 gol.

Catatan buruk itu menjadi salah satu dampak dari cederanya Joel Matip, bek tengah yang dibeli Liverpool dari Schalke di musim panas 2016. Dengan kondisi tersebut, rapuhnya pertahanan Liverpool bisa menjadi makanan empuk bagi para penyerang MU.


5. Pilihan di Bangku Cadangan

Ibrahimovic, Mkhitaryan, Pogba, dan Jesse Lingard adalah nama-nama yang hampir selalu menjadi pilihan pertama MU di setiap pertandingan. Kebetulan, mereka selalu membayar kepercayaan Mourinho dengan aksi mengesankan.

Marcus Rashford dan Wayne Rooney membuat kedalaman skuat Manchester United (MU) semakin berkualitas. (Toby Melville/Reuters)


Namun, laga melawan Reading dan Hull City menjadi bukti bahwa MU memiliki kedalaman skuat yang berkualitas. Saat itu, Mourinho menyimpan sebagian besar pemain inti Setan Merah. Namun, tim lapis kedua mereka tetap dihuni pemain-pemain hebat.

Sebut saja Wayne Rooney, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Juan Mata. Hebatnya, tiga pemain yang disebutkan pertama mampu menyumbangkan gol. Selain itu, MU juga masih memiliki Memphis Depay, Bastian Schweinsteiger, dan Marouane Fellaini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya