Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, 13 Januari 1842, seorang dokter tentara Inggris berhasil mencapai pos pertahanan Inggris Raya di Jalalabad, Afghanistan. Ia adalah satu-satunya orang yang selamat dari Perang First Anglo-Afgan. Padahal pasukan British East India Company kala itu berjumlah 16.000.
Dia adalah Dr. William Brydon, keturunan Skotlandia yang lahir di London pada 10 Oktober 1811. Brydon adalah dokter bedah lulusan University College London dan University of Edinburgh.
Pertempuran berawal dengan pembunuhan perwakilan Inggris. Namun, tentara berkekuatan belasan ribu orang itu harus menyerah di tangan musuh.
Inggris mengalami kekalahan telak. Menyisakan satu tentaranya yang selamat. Dikutip dari buku Return of a King: The Battle for Afghanistan, yang Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Brydon selamat karena ia terpisah dari rombongan setelah kepalanya nyaris terpenggal.
Berkat sebuah majalah Blackwoods, yang ia selipkan di topinya untuk menghalau dinginnya Kabul ia selamat.
Adalah seorang tentara muda yang melihat Brydon dengan kudanya tertatih-tatih menuju pertahanan Inggris. Ia lebih terlihat sudah mati daripada hidup.
Ketika ditanya oleh seorang prajurit muda, "Dimana tentara Angkatan Darat lainnya?", Brydon menjawab, "Aku," kemudian ia pingsan di pelukan pasukan penjaga.
Saat itu, Brydon masih menjadi asisten dokter berusia 30 tahun. Kekalahan telak Inggris membuat mereka harus hengkang setelah 3 tahun menguasai Afghanistan.
Kekalahan Inggris disinyalir berawal dari Dost Mohammad Khand, Amir dari Afghanistan yang bekerja sama dengan Tsar Rusia.
Inggris kemudian mengganti Khand dan mengasingkannya di India dengan Shah Shuja. Keturunan Khand-lah yang kemudian memimpin serangan balas dendam atas pengasingan ayahnya itu.
Kalahnya Inggris dalam perang ini disebut-sebut sebagai insiden paling memalukan di Abad ke-19. Sementara itu, Dr Brydon pulih dari lukanya, ia kembali ke pasukannya berbakti kepada Inggris di perang Burma pada tahun 1852.
Setelah itu, Brydon menjadi dokter bedah untuk pasukan Bengal Army di Lucknow. Dalam sebuah pertempuran, ia terluka berat.
Tak lama, ia memutuskan pensiun dan kembali ke kampung halamannya di Skotlandia. Pada tahun 1873, Brydon meninggal dunia.
Di hari yang sama pula, di tahun 1985, kereta api di Ethiopia jatuh ke jurang, mengakibatkan 428 penumpang tewas. Ini merupakan bencana kereta api terparah di Afrika.
Advertisement
Pada tanggal yang sama di tahun 1982, sebuah pesawat Air Florida dengan nomor penerbangan 90 jatuh di Sungai Potomac, Washington DC hingga menyebabkan 78 orang tewas.
Baca Juga