Liputan6.com, Jakarta - Isak tangis pecah di tengah keluarga Amirullah Adityas Putra (19) atau Amir, taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang tewas karena dianiaya. Suasana haru menyelubung kediaman orangtua korban di rumah duka.
"Menyampaikan penyesalan dan mengutuk kejadian ini dan saya menyampaikan duka cita, semoga arwah ananda diterima. Kita sudah mengirimkan siswa (pelaku) itu ke kepolisian dan saya minta kepolisian bertindak tegas. Dan setimpal atas perbuatannya agar menjadi efek jera," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di depan rumah duka, Jakarta Utara, Rabu 11 Januari 2017.
Advertisement
Dia memastikan akan mengambil tindakan tegas kepada kepala dan perangkat sekolah di STIP jika ada yang lalai dalam menjalankan SOP. Ia menegaskan, agar kepala sekolah tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan jika ada senior yang berkelakuan preman.
"Kalau ada kejadian lagi langsung kita pecat seniornya. Kami juga akan tegas kepada guru dan seksama. Jadi itu yang ditingkatkan. Dan saya sudah minta kepada sekolah menerapkan SOP, dalam mengawasi anak-anak ini. Ada langkah dalam penindakan. Dan membuat SOP cara memberikan hukuman yang melakukan (kekerasan) itu lebih tegas," terang Budi.
Budi mengatakan, apa yang terjadi di STIP adalah sebuah momok bagi dunia pendidikan. "Apa yang terjadi baru-baru ini di sebuah pendidikan vokasional adalah sesuatu yang memalukan, tidak patut, dan tidak beradab," kata Budi.
Menhub meminta para taruna tingkat 1 atau taruna junior STIP melaporkan ke pihak berwenang bila mengalami tindakan kekerasan. Dia menjamin keamanan mereka akan dilindungi.
"Kita jamin kita lindungi. Jangan takut atau khawatir lagi mengadu jika ada kekerasan. Saya berani bicara ini. Insya Allah kalau kita menerapkan suatu pola yang lebih ketat dan guru-guru lebih intens dan memberikan suatu jaminan. Ya agar tidak ada ekses apa-apa," kata Budi.
Dia juga memastikan akan mengambil tindakan tegas kepada kepala dan perangkat sekolah di STIP jika ada yang lalai dalam menjalankan SOP. Dia meminta kepala sekolah tidak ragu mengambil tindakan jika ada senior yang berkelakuan preman.
"Kalau ada kejadian lagi langsung kita pecat seniornya. Kami juga akan tegas kepada guru dan seksama. Jadi itu yang ditingkatkan. Dan saya sudah minta kepada sekolah menerapkan SOP, dalam mengawasi anak-anak ini. Ada langkah dalam penindakan. Dan membuat SOP cara memberikan hukuman yang melakukan (kekerasan) itu lebih tegas," imbuh Budi.
Penyidik Polres Jakarta Utara menetapkan lima senior STIP Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan taruna Amirullah Adityas Putra atau Amir.
Kelima tersangka itu adalah SM, WH, IS, AR, dan JK. Namun untuk tersangka JK, dari hasil pemeriksaan tidak terkait langsung dengan penganiayaan Amir. Tapi tersangka JK diduga kuat ikut menganiaya lima teman seangkatan Amir lainnya.