Konsolidasi PKS Jelang Pilkada 2017 dan Pilpres 2019

Jazuli mengatakan, garis perjuangan PKS di parlemen: pembelaan pada tiga isu kerakyatan, keumatan, dan pengukuhan nasionalisme Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jan 2017, 06:42 WIB
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan konsolidasi di tingkat pusat dan daerah untuk menghadapi Pilkada 2017 dan Pemilu 2019 sehingga melaksanakan Rapat Pleno Istimewa Fraksi PKS.

"PKS ingin menang besar. Maka, kekuatan Fraksi sebagai ujung tombak partai harus ditingkatkan performanya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," kata Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini di Jakarta, Kamis 12 Januari 2017 seperti dikutip dari Antara.

Hal itu dikatakannya dalam acara bertajuk "Rapat Pleno Istimewa Fraksi PKS Dalam Rangka Konsolidasi Menuju Kemenangan" dan diikuti oleh seluruh anggota Fraksi PKS DPR RI, Fraksi PKS DPRD, dan seluruh komponen pendukung Fraksi PKS, seperti tenaga ahli dan sekretaris anggota di lingkungan Fraksi PKS DPR.

Jazuli mengatakan, garis perjuangan PKS di parlemen, yaitu pembelaan pada tiga isu kerakyatan, keumatan, dan pengukuhan nasionalisme Indonesia.

Menurut dia dalam isu kerakyatan, Fraksi PKS akan semakin "all out" membela kepentingan rakyat dan kritis terhadap kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat, terutama rakyat kecil.

"Sebaliknya, Fraksi PKS tidak segan mendukung dan membela kebijakan pemerintah yang prorakyat," ujar dia.

Ia mencontohkan Fraksi PKS tegas meminta kepada Presiden membatalkan kenaikan harga TTL, BBM, dan biaya penerbitan surat kendaraan bermotor karena jelas hal itu memberatkan rakyat yang sedang susah saat ini, apalagi kenaikannya bersamaan dan nilainya fantastis.

Menurut dia, dalam isu keummatan, Fraksi PKS akan terus memperjuangkan aspirasi dan kepentingan umat dalam dimensi perundang-undangan dan kebijakan nasional, serta secara aktif mendorong dan membersamai umat agar makin besar kontribusinya kepada bangsa dan negara.

"Sebagai umat terbesar, sudah sewajarnya jika keberpihakan negara juga besar pada umat Islam. Sebaliknya, umat ini harus makin kuat peran, kontribusi, dan tanggung jawabnya bagi kemajuan bangsa dan negara," ungkap dia.

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan bahwa dalam rangka pengukuhan nasionalisme Indonesia, Fraksi PKS akan makin tegas membela dan mempertahankan apa yang menjadi warisan para pejuang dan pendiri bangsa: karakter ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hal itu, menurut dia, adalah bentuk tanggung jawab Fraksi PKS agar generasi bangsa tidak mispersepsi dan mewarisi secara utuh hakikat nasionalisme Indonesia.

"Nasionalisme yang diperjuangkan PKS adalah nasionalisme kejujuran bukan kepura-puraan, berkedok nasionalis tetapi menjual bangsa kepada asing," beber dia.

Untuk mewujudkan tiga hal tersebut, kata Jazuli, Fraksi PKS akan makin menguatkan kepekaan terhadap permasalahan rakyat melalui perjuangan legislasi/RUU prorakyat, proumat, dan pronasionalisme Indonesia, penguatan program hari aspirasi rakyat, dan sikap-sikap fraksi.

Selain itu, FPKS juga akan menguatkan jaringan dan komunikasi dengan konstituen, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan di semua level dengan optimalisasi kunjungan dapil, media, simpul tokoh/kekuatan masyarakat, ormas, aparat pemerintah, keamanan, penegak hukum, hingga kemiteraan internasional dengan fraksi negara-negara besar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya