Liputan6.com, Malang - Musibah yang merenggut korban jiwa terjadi di kawasan Segara Anakan di Pulau Sempu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Muhammad Rusdi, seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya, tewas tenggelam saat berenang di Segara Anakan.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setyono, mengatakan, korban diduga terseret pusaran air di lokasi yang cukup dalam.
"Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sebelum kejadian itu, pemandu wisata sudah memperingatkan korban dan temannya untuk berhati–hati," kata Bagyo, Kamis, 11 Januari 2017.
Peristiwa ini bermula saat warga Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu, Gresik, itu tiba di Pulau Sempu pagi hari bersama empat orang temannya, yakni Rivaldi Ramadhan, Abdullah, Imam Fadli, M Mas’ub Hasyim. Mereka berbeda perguruan tinggi tapi teman sekamar di sebuah pesantren mahasiswa.
Usai mengurus perizinan, kelimanya masuk ke dalam Pulau Sempu didampingi seorang pemandu. Rombongan ini tiba di Segara Anakan sekitar pukul 10.00 WIB, mereka kemudian bermain di hamparan pasir putih. Belum puas, mereka melanjutkan berenang di salah satu titik di kawasan Segara Anakan sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Seorang rekan korban, Abdulah mengatakan, saat berenang ia dan seorang lagi memilih lokasi cenderung ke tengah. Sedangkan, korban Rusdi bersama dua orang lainnya menyisir tepi karang.
Justru di tepi karang itulah musibah terjadi. Ketiga orang itu, termasuk Rusdi, tiba–tiba tertarik ke dalam air dan berteriak minta tolong.
"Saya dari tengah berenang ke tepi itu segera menarik keluar tiga teman saya. Dua berhasil selamat, Rusdi hilang ke dalam," kata Abdullah ditemui di kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang.
Ia bergegas mencari pemandu untuk meminta bantuan mencari Rusdi yang tenggelam ke dasar. Butuh waktu sekitar 10 menit, tubuh Rusdi bisa ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Pihak keluarga telah datang di kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang untuk menjemput jasad korban.