Xiaomi Targetkan Penjualan 2017 Capai Rp 193 Triliun

Xiaomi menargetkan bisa meningkatkan penjualannya hingga Rp 193 triliun. Sebelumnya, Xiaomi mengalami kekalahan dari vendor lain di Tiongkok

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Jan 2017, 16:32 WIB
Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Xiaomi, Lei Jun (Forbes)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen teknologi Tiongkok Xiaomi menargetkan penjualan handset di tahun 2017 mencapai angka US$ 14.47 miliar atau sekitar Rp 193 triliun.

Hal ini diungkapkan oleh CEO Xiaomi Lei Jun pada Kamis, 12 Januari 2017. Sebelumnya, ranking vendor smartphone ini turun drastis pada 2016.

"Hal yang terburuk telah dilalui," ujar Lei dalam sebuah meeting tahunan di Beijing sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Reuters. Ia menggambarkan tahun 2016 sebagai tahun perbaikan.

Perusahaan berdiri sejak 7 tahun lalu ini sempat menjadi salah satu startup paling berharga dan berharap menjadi perusahaan Tiongkok yang setara dengan Apple. Sayangnya, Xiaomi tak masuk pada peringkat lima besar vendor smartphone Tiongkok pada 2016. Padahal, pada 2015 Xiaomi berada di posisi nomor 2 di Tiongkok.

Tahun lalu, Xiaomi bersaing ketat dengan Huawei, Oppo, dan Vivo yang pertumbuhannya meningkat. Padahal, pasar smartphone global sedang mengalami stagnasi.

Xiaomi menanggapi hal tersebut dengan menyebut perusahaan melakukan penyesuaian area bisnis. Salah satunya dengan meningkatkan penjualan offline secara ritel serta mendorong bisnis di luar negeri.

Lei tak menyebutkan keuangan Xiaomi. Namun, ia mengatakan bahwa Xiaomi berhasil menjadi tiga besar vendor smartphone di India dengan penjualan sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 13,3 triliun. Pendapatan tersebut diperoleh dari ekosistem smart hardware. Tak hanya itu, Lei mengatakan, penjualan online meningkat dua kali lipat.

Pada 2017, Xiaomi berencana membuka 200 toko penjualan Xiaomi (Mi Home). Saat ini, Xiaomi telah memiliki 45 Mi Stores, kata Lei Jun.

Ia menargetkan, Xiaomi bakal membuka 1.000 toko selama tiga tahun ke depan. Tujuannya adalah memperkuat penjualan secara offline. Sebab menurut Lei, di Tiongkok, penjualan online hanya menyumbang 20 persen dari total penjualan. 

Untuk menyamakan kedudukannya dengan vendor smartphone lain, pada tahun 2017, Xiaomi juga mengembangkan kecerdasan buatan dan keuangan internet bekerja sama dengan sebuah bank besar Tiongkok.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya