Liputan6.com, Riga - Spanyol mengumumkan akan mengirimkan pasukannya bergabung dengan ratusan tentara lainnya untuk membentuk batalion NATO di dekat perbatasan Rusia-Latvia. Saat ini negara-negara Baltik disebut tengah bersiap menjadi basis kekuatan militer yang sangat besar.
"Spanyol telah memutuskan untuk mengirim sebuah unit yang cukup untuk bergabung dengan kelompok tempur batalion NATO yang dipimpin Kanada di Latvia," demikian diumumkan oleh Menteri Pertahanan Latvia, Raimonds Bergmanis seperti dilansir oleh Russian Today, Jumat, (13/1/2017).
Advertisement
Dengan transfer 300 pasukan Spanyol ini, maka total jumlah personel di batalion itu mencapai 1.200 orang.
"Persiapan untuk menjadi tuan rumah batalion NATO yang dipimpin Kanada sudah dalam level tinggi," kata Bergmanis.
Lebih lanjut Bergmanis menjelaskan saat ini tengah dilaksanakan pembangunan barak di Adazi, sebuah kawasan yang dekat dengan ibu kota Latvia, Riga. Dan menurutnya pula, proses tersebut akan selesai dalam tahun ini.
"Tahun ini Adazi akan menjadi basis militer yang sangat besar," ungkap dia.
Batalion internasional merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan puncak NATO pada musim panas tahun lalu di mana aliansi militer akan hadir di negara-negara Baltik dan Polandia secara bergilir.
Kelompok tempur di Latvia yang kebanyakan merupakan tentara Kanada telah dibentuk sejak awal tahun 2017 untuk berjaga-jaga di depan 'pintu' Rusia.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan, pasukannya yang ditempatkan di Latvia bertugas untuk mencegah agresi Rusia ke Eropa Timur. Menurut kantor berita LETA, misi pencegahan agresi Rusia di Eropa termasuk di Latvia akan menelan biaya US$ 260 juta.
Belum lama ini, Amerika Serikat (AS) telah mendaratkan brigade tempur lapis bajanya di Jerman. Setidaknya 3.500 tentara serta 2.800 tank, kendaraan lapis baja, artileri, dan berbagai kendaraan pendukung lainnya yang tiba di pelabuhan Bremerhaven.
Moskow telah berulang kali menekankan bahwa langkah NATO tersebut agresif. Jubir Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan , penempatan pasukan AS di Polandia merupakan ancaman bagi kepentingan dan keamanan nasional Rusia.