Liputan6.com, Bogor - Bentrok Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung, Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2017, meluas ke Bogor. Massa FPI merusak dan membakar kantor Sekretariat GMBI di Kampung Tegalwaru, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Informasi yang dihimpun, aksi perusakan kendaraan dan pengeroyokan terhadap anggota FPI sebelumnya memicu aksi balasan puluhan anggota FPI Ciampea, Bogor. Beberapa saat sebelum kejadian, petugas Kepolisian Sektor Ciampea telah melakukan pengamanan terbuka dan tertutup di markas GMBI, karena ada informasi massa FPI akan melakukan aksi balasan.
Advertisement
"Petugas juga telah melakukan imbauan dan negosiasi terhadap massa yang ingin mengetahui keberadaan markas GMBI," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena, Jumat (13/1/2017).
Namun karena jumlah massa banyak, sehingga petugas tidak bisa menghalau mereka. Mereka merangsek masuk dan merusak hingga membakar kantor sekretariat GMBI.
Aksi berhasil diredam setelah ratusan anggota polisi dikerahkan ke lokasi kejadian. Polisi juga mengamankan 20 orang anggota FPI yang diduga melakukan perusakan dan pembakaran markas GMBI.
"20 orang itu masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor," ujar Ita.
Saat ini di lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi. Lokasi itu pun jadi tontonan warga yang ingin melihat dari dekat.
Sebelumnya, massa FPI bentrok dengan kelompok lain usai pemeriksaan Rizieq Shihab di Markas Polda Jawa Barat, Bandung. Satu mobil milik anggota FPI rusak berat karena dilempari batu oleh orang tak dikenal.
Anggota FPI, Mulyawan, yang naik mobil Toyota Avanza hitam dengan pelat nomor F 1441 GQ itu mengungkapkan, sekolompok orang melempari dengan batu saat ia hendak meninggalkan Markas Polda Jawa Barat. Bahkan, dia mengalami luka akibat dari lemparan tersebut.
"Dilempar pakai batu, dipukul pakai balok. Langsung tiba-tiba menyerang," ujar dia, Kamis 12 Januari.
Akibat serangan itu, ujar Mulyawan, ia mengalami luka. "Tangan luka, kaki juga luka," ucap dia.