Liputan6.com, Jakarta Menurut beberapa penelitian yang pernah dilakukan, perayaan Imlek lahir dari rasa takut dan mitos. Ada sebuah legenda yang bercerita tentang binatang buas bernama Nien, yang juga berarti tahun dalam bahasa Mandarin, muncul pada setiap akhir tahun untuk menyerang dan membunuh warga desa.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari history.com, Minggu (15/1/2017), warga desa berusaha membunyikan suara yang keras, serta menyalakan lampu terang untuk menakut-nakuti, dan membuatnya pergi. Pada saat itulah lahir perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek. Pada saat pergantian tahun, biasanya seluruh kota dipenuhi dengan pertunjukkan kembang api.
Selain kembang api, ada dua simbol yang akan selalu Anda lihat pada saat perayaan Imlek, penasaran?
1. Amplop merah
Dalam bahasa Mandarin, amplop merah disebut juga dengan "hong pao." Saat merayakan Imlek, amplop merah akan diisi dengan sejumlah uang untuk diberikan kepada anak-anak atau orang dewasa yang belum menikah, dan tidak bekerja.
Jika Anda masih lajang, namun bekerja dan menghasilkan uang, Anda masih harus memberikan amplop merah kepada saudara yang lebih muda.
Dalam kebudayaan Tionghoa, warna merah yang digunakan menunjukkan keberuntungan nasib atau kebahagiaan, dan kelimpahan, sehingga sering juga digunakan untuk hiasan perayaan lainnya.
2. Naga
Jika Anda mengamati, mungkin naga merupakan hewan yang sering terlihat saat perayaan Imlek. Dalam kebudayaan Tionghoa, masyarakat sering menganggap diri mereka sebagai keturunan dari makhluk mitos tersebut.
Pada hari kelima setelah perayaan Imlek, ketika orang sudah mulai kembali bekerja, masyarakat Tionghoa biasanya akan menampilkan pertunjukkan tarian naga atau Yuan Xiao Jie di depan gedung-gedung kantor. Naga dianggap sebagai simbol kemakmuran, keberuntungan, dan nasib baik.
