Giliran Ketua PP Muhammadiyah Makan Siang Bersama Jokowi

Haedar tiba di Istana Merdeka sekira pukul 13.20 WIB. Dia dijemput dari ruang tunggu oleh Mensesneg Pratikno.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jan 2017, 14:08 WIB
Presiden Jokowi makan siang bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Istana Merdeka, Jumat (13/1/2017). (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengundang tokoh nasional untuk makan siang bersama. Kali ini Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang diajak makan siang di Istana Merdeka.

Haedar tiba di Istana Merdeka sekira pukul 13.20 WIB. Dia dijemput dari ruang tunggu oleh Mensesneg Pratikno.

Haedar yang mengenakan batik lengan panjang bernuansa biru itu lalu disambut oleh Jokowi di lorong Istana. Keduanya bersalaman dan cium pipi kanan kiri.

Jokowi yang mengenakan batik cokelat lengan panjang mempersilakan Haedar menuju ruang makan. Seperti biasa, beberapa makanan sudah tersaji di meja bundar itu.

Tampak ayam goreng, bakwan udang, tom yam, ikan bakar, dan beberapa menu lainnya. Sambil berbincang, Jokowi dan Haedar menyantap makanan yang tersedia.

"Minggu lalu saya ke Pekalongan," kata Jokowi sambil mengambil ayam goreng yang ada di piring, Jumat (13/1/2017) siang.

"Iya, saya waktu di bandara ketemu Pak Mendikbud. Rupanya Pak Mendikbud ke Pekalongan juga," sahut Haedar.

Pada Rabu lalu, Presiden juga mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj untuk makan siang di Istana Merdeka. Undangan ini terbilang tiba-tiba karena tidak masuk dalam agenda resmi Presiden.

Usai makan siang, Aqil menjelaskan salah satu masalah yang dibicarakan dengan Jokowi terkait fenomena menguatnya Islam radikal. Paham-paham radikal ini dirasakan semakin banyak menyebar sehingga butuh langkah bersama antara pemerintah dengan berbagai pihak, termasuk PBNU.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya