1 Kg Cabai di Daerah Ini Bisa Buat Beli Ponsel

Harga cabai per kilogramnya di beberapa pasar tradisional di daerah itu menyentuh angka Rp 250 ribu.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Jan 2017, 12:02 WIB
Salah satu kios penjual cabai di kawasan Tangerang, Jumat (6/1). Melonjaknya harga cabai dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi saat ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Palangka Raya Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah semakin 'pedas' sejak beberapa pekan belakangan. Terakhir, harga cabai per kilogramnya di beberapa pasar tradisional di Seruyan menyentuh angka Rp 250 ribu.

"Di pasar tradisional di Desa Sembuluh Kecamatan Danau Sembuluh, harga cabai rawit baik hingga Rp 250 ribu per kilogram," kata salah satu warga Desa Sembuluh, Hendri (29) di Kuala Pembuang seperti dikutip Antara, Jumat (14/1/2017).

Ia mengatakan, melonjaknya harga cabai rawit di Kecamatan Sembuluh karena tidak adanya pasokan cabai. Pasokan cabai di sini berasal dari Sampit, Kotawaringin Timur. Alhasil terjadi kelangkaan stok cabai.

"Pasokan berbagai kebutuhan untuk Kecamatan Danau Sembuluh sangat bergantung dari Kotim. Karena tidak adanya pasokan, khususnya cabai selama sepekan terakhir, menyebabkan harganya semakin mahal," kata dia.

Sebelumnya, kenaikan harga cabai rawit hingga Rp 200 ribu per kg juga telah terjadi di pasar tradisional Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau. Biasanya, harga normal cabai rawit di sana berkisar antara Rp 50.000 - Rp 80.000 per kg.

"Namun sekarang naik hingga Rp 200 ribu kg," kata salah satu pedagang sayur di pasar tradisional Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Mirah (40).

Ia mengatakan, melonjaknya harga cabai rawit sudah berlangsung selama beberapa hari. Hal ini juga terjadi karena langkanya pasokan cabai yang berasal dari kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat.

"Karena harganya yang mahal, maka yang membeli pun tidak banyak, dan cabai kita jual eceran dengan harga Rp 20.000 per ons," kata dia.

Berbeda dengan di Pembuang Hulu, di Pasar Tradisional Sayur dan Ikan (SAIK) Kuala Pembuang, berbagai kebutuhan pokok termasuk cabai rawit yang dipasok dari Pulau Jawa naik dan bertahan di kisaran Rp 150.000 per kg.

"Karena masih minimnya pasokan, maka harga cabai masih mahal, yakni Rp 150.000 kg," kata salah satu pedagang Pasar SAIK Kuala Pembuang, Erni (42).

Ia menambahkan, harga cabai keriting yang sebelumnya Rp 40.000-Rp 50.000 kg juga telah mengalami kenaikan selama dua minggu terakhir menjadi Rp 120.000 kg.

Sementara harga berbagai komoditas di pasar tradisional Kuala Pembuang sangat fluktuatif, karena secara umum pasokan berbagai komoditas masih bergantung dari Pulau Jawa. Hal tersebut yang menjadi faktor utama tingginya harga komoditas seperti cabai.

"Ketika pasokan dari Pulau Jawa minim dan harganya juga sudah tinggi, maka terpaksa harga jual di pasar pun jadi tinggi," kata Erni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya