Kemenhub Akan Gelar Psikotes Pengasuh dan Taruna STIP

Tes psikologi dilakukan kepada para pengasuh taruna dan seluruh taruna.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jan 2017, 19:23 WIB
Sebagai bentuk solidaritas dan tanda berkabung, Rabu (30/04/14) para taruna mengenakan pita hitam melingkar di lengan kiri selama seminggu (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai langkah dilakukan Kementerian Perhungan untuk mencegah kasus kekerasan seperti di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Salah satunya dengan melakukan tes psikologi.

Tes psikologi dilakukan kepada para pengasuh taruna dan seluruh taruna di STIP. Tes psikologis dilakukan minggu depan.

"Untuk benar-benar memastikan kondisi kejiwaan layak dipertahankan sebagai pengasuh," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Tes juga dilakukan kepada para taruna tingkat II di STIP. Penanganan khusus akan diberikan bila ditemukan ada taruna yang terganggu kejiwaannya.

"Untuk taruna yang hasilnya evaluasi mana yang tidak stabil akan ditangani khusus melalui konseling oleh tenaga psikolog di kampus," imbuh pria yang karib disapa Tomi.

Berbagai perbaikan akan terus dilakukan. Sehingga suasana kampus dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar juga semakin kondusif.

"Memberi kepercayaan orangtua taruna,  anak anak dapat terlindungi dan belajar dengan baik di kampus," pungkas Tomi.

Kekerasan kembali terjadi di STIP Jakarta. Amirullah Aditya Putra (19), taruna tingkat satu itu tewas setelah dianiaya seniornya. Mirisnya, penganiayaan terjadi di dalam lingkungan pendidikan, asrama mereka tinggal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya