Liputan6.com, Jakarta: Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan keprihatinannya karena turnamen bulutangkis internasional Indonesia Open 2010 disponsori produk rokok. Hal itu dianggap bisa dimanfaatkan industri rokok untuk menciptakan citra positif melalui pemberian sponsor pada turnamen.
Dalam siaran pers yang diterima SCTV, Senin (21/6), Komnas PA sangat prihatin atas agresivitas pemasaran yang dilakukan industri rokok sehingga menyebabkan jumlah perokok remaja melonjak tajam. Dari survei yang dilakukan, 81 persen remaja diketahui pernah mengikuti kegiatan yang disponsori industri rokok.
Padahal, Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah berkomitmen untuk tidak menerima sponsor dari perusahaan rokok pada SEA Games 2011 mendatang. Namun, turnamen bulutangkis Indonesia Open justru disponsori rokok sehingga namanya berubah menjadi Djarum Indonesia Open Super Series 2010. Sementara di negara lain, turnamen bulutangkis mana pun tak disponsori rokok. Seperti Denmark Open, Korea Open, dan Cina Open.
Menurut Komnas PA, sangat tidak etis produk rokok dipromosikan dalam bentuk apa pun, termasuk iklan dan sponsorship. Karena itu Komnas PA meminta kepada seluruh pihak terkait agar selanjutnya turnamen olahraga tidak lagi disponsori industri rokok. Sebab, sesungguhnya olahraga bertujuan untuk menyehatkan masyarakat. Alhasil, sangat ironis apabila disponsori rokok yang notabene produk berbahaya bagi kesehatan.(TES/ANS)
Dalam siaran pers yang diterima SCTV, Senin (21/6), Komnas PA sangat prihatin atas agresivitas pemasaran yang dilakukan industri rokok sehingga menyebabkan jumlah perokok remaja melonjak tajam. Dari survei yang dilakukan, 81 persen remaja diketahui pernah mengikuti kegiatan yang disponsori industri rokok.
Padahal, Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah berkomitmen untuk tidak menerima sponsor dari perusahaan rokok pada SEA Games 2011 mendatang. Namun, turnamen bulutangkis Indonesia Open justru disponsori rokok sehingga namanya berubah menjadi Djarum Indonesia Open Super Series 2010. Sementara di negara lain, turnamen bulutangkis mana pun tak disponsori rokok. Seperti Denmark Open, Korea Open, dan Cina Open.
Menurut Komnas PA, sangat tidak etis produk rokok dipromosikan dalam bentuk apa pun, termasuk iklan dan sponsorship. Karena itu Komnas PA meminta kepada seluruh pihak terkait agar selanjutnya turnamen olahraga tidak lagi disponsori industri rokok. Sebab, sesungguhnya olahraga bertujuan untuk menyehatkan masyarakat. Alhasil, sangat ironis apabila disponsori rokok yang notabene produk berbahaya bagi kesehatan.(TES/ANS)