Liputan6.com, Jakarta - Memiliki utang sepertinya cukup membuat resah sebagian orang. Pasalnya, saat memiliki utang seseorang akan cukup sulit untuk membuat perencanaan keuangan untuk masa depan.
Setiap bulanya, diharuskan untuk membayar tagihan kartu kredit atau membayar cicilan kendaraan. Sementara kebutuhan lainya juga harus dipenuhi, terkadang tidak sempat untuk menabung.
Baca Juga
Advertisement
Walaupun cukup rumit untuk membuat perencanaan keuangan di saat masih memiliki utang, bukan hal yang mustahil untuk tetap mengatur keuangan, agar tetap bisa menabung atau berinvestasi. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi orang yang masih memiliki utang, untuk bisa menabung.
Yang paling penting adalah berhenti untuk menambah utang, maka utang lama akan bisa dilunasi secepatnya. Berikut ini cara merencanakan keuangan saat masih memiliki utang seperti dikutip dari Cermati.com:
1. Menyelesaikan Utang dengan Debt Snowball Method atau Debt Stacking
Kedua cara ini merupakan cara yang sangat disarankan untuk Anda coba. Seseorang yang memiliki utang, tidak perlu harus menghabiskan harta bendanya sekaligus untuk membayar utang. Kedua metode ini memungkinkan adanya penjadwalan untuk membuat prioritas pelunasan utang.
2. Melakukan Restrukturisasi Utang
Cara ini dapat dilakukan dengan menghubungi pihak kreditur yaitu orang yang memberi pinjaman, seperti pihak bank atau lembaga tertentu lainya, dan harus meminta untuk meninjau ulang keadaan posisi kredit dari nasabah yang meminta keringanan. Keringanan ini ada dalam bentuk cicilan, bunga maupun periode waktu pelunasanya.
3. Melakukan Konsolidasi Utang
Ini adalah sebuah teknik yang tepat, di mana untuk membantu menyelesaikan utang yang sedang berjalan, kemudian akan digabungkan, menjadi satu bagian utang yang besar. Dengan teknik ini, diharapkan suku bunga menjadi lebih rendah.
Lepas aset
4. Melepaskan Aset yang Dimiliki
Ini adalah jalan keluar yang mungkin harus diambil saat Anda dalam posisi “kepepet” dan tidak ada jalan keluar lainya untuk melunasi utang. Sebaiknya, jika memang harus melepaskan Aset milik Anda, cukup aset yang memang tidak produktif yang dilepas. Seperti beberapa benda branded milik Anda.
5. Menyatakan Pailit Secara Hukum
Pilihan ini adalah opsi yang terakhir yang bisa dilakukan, namun sebisa mungkin dihindari. Hal ini menyangkut dengan hukum dan peraturan hukum, sehingga mungkin prosesnya akan semakin rumit, karena terkait dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004, tentang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang.
6. Sehatkan Dulu Kondisi Keuangan Anda
Ternyata memungkinkan jika kita ingin mengatur keuangan di saat kita masih memiliki utang, caranya adalah dengan menyehatkan keuangan kita dulu dari utang itu sendiri.
Dengan beberapa cara di atas, dapat membuat masalah utang anda lebih berkurang dan Anda siap untuk mengatur keuangan dengan lebih baik lagi, untuk masa depan.
Advertisement