Ibu Asyik Jualan, Anak Diculik Wanita Tak Waras

Tersangka penculik anak ini akan dikirim ke rumah sakit jiwa selama dua pekan untuk diperiksa kejiwaannya.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 14 Jan 2017, 15:04 WIB
Tersangka penculikan anak di Bangkalan, cengengesan saat diperiksa polisi. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Bangkalan - Penyidik Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menolak penahanan Santi (21), tersangka kasus penculikan anak. Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M Ridha mengatakan, ini dilakukan karena Santi berperilaku tidak waras selama ditahan dalam sel atau saat diperiksa penyidik.

"Dia akan dikirim ke rumah sakit jiwa selama dua pekan untuk diperiksa," ucap Kapolres Bangkalan, Jumat, 13 Januari 2017.

Hasil pemeriksaan dari dokter di rumah sakit jiwa, kata Anis, akan menjadi dasar penyidik menentukan apakah penyelidikan kasus dugaan penculikan itu berlanjut atau tidak. "Kalau tidak waras, tidak mungkin kasus dilanjutkan."

Penculikan terjadi pada Rabu, 11 Januari 2017, sekitar pukul 11.00 WIB. Salinten (28), pedagang sayur mayur di Pasar Blega, panik karena anaknya yang masih berusia 4 tahun mendadak hilang. Padahal, sejak tadi, si anak duduk di belakangnya.

Kabar anak hilang pun tersiar ke seantero pasar. Dibantu sesama pedagang, Salinten mencari anaknya ke seluruh pasar. Si anak kemudian ditemukan di bagian timur pasar, dia tengah digandeng seorang perempuan yang kemudian diketahui bernama Santi. Warga Desa Kotah, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, itu ditangkap warga dan kemudian diamankan polisi dari amuk massa.

Kepada polisi, tersangka penculik anak itu mengaku membawa korban saat ibunya lengah melayani pembeli. Santi tidak sendiri, dia bersama seorang temannya. Namun saat Santi ditangkap warga, temannya menghilang dan hingga kini masih dicari polisi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya