Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 20 pelaku penyerangan dan pembakaran Kantor Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat hingga kini masih diperiksa di Polres Kabupaten Bogor. Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, dari 20 pelaku beberapa di antaranya masih di bawah umur.
"Dari 20 ini ada yang di bawah umur, ada sekitar lima sampai enam orang yang di bawah umur," kata Rikwanto di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Advertisement
Jenderal bintang satu ini melanjutkan, pelaku yang di bawah umur adalah jemaah pengajian setempat yang ikut-ikutan menyerang.
"Mereka masih diperiksa, pemeriksaan sudah mengurus ke siapa berbuat apa dalam kaitan melakukan pembakaran," ujar Rikwanto.
Pembakaran Sekretariat GMBI merupakan imbas bentrokan dua kubu di depan Mapolda Jawa Barat usai pemeriksaan Rizieq Shihab di Polda Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2017.
Sebanyak 20 anggota Front Pembela Islam (FPI) kemudian diamankan Polresta Bogor karena melakukan penyerangan dan pembakaran ke Kantor Sekretariat GMBI di Ciampea, Kabupateb Bogor, Jawa Barat.
Ia memaparkan, berdasarkan keterangan sementara, penyulut terjadinya aksi anarkis karena ada informasi beredar anggota FPI kena tusuk serta diculik. Buntutnya anggota FPI Bogor melakukan penyerangan yang mengakibatkan sebuah rumah dan markas GMBI terbakar serta rusak.
"Informasi dari saksi di lokasi, pelakunya ada 150 orang. Yang sudah diamankan ada 20 orang, diperiksa intensif di Polres Bogor Kabupaten. Soal kebenaran di media sosial ada anggota FPI yang ditusuk dan diculik, saya sudah konfirmasi ke Polda Jawa Barat, belum ada faktanya," tandas Rikwanto.
Ia menambahkan, beruntung akibat peristiwa itu tidak ada korban jiwa melainkan hanya kerugian materiil.