Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menyatakan ada potensi besar permainan oknum-oknum nakal di balik meroketnya harga cabai terutama jenis rawit merah. Namun dia membantah jika oknum tersebut berasal dari pedagang.
Mansuri mengatakan sangat mungkin ada oknum yang memanfaatkan minimnya pasokan cabai ke pasar untuk meraup untung sebesar-besarnya. Akan tetapi, dia meyakini oknum tersebut bukan dari tingkat pedagang di pasar.
"Potensi (permainan) itu selalu ada. Sangat mungkin ada pihak yang sengaja memanfaatkan kondisi ini untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (15/1/2017).
Mansuri menyatakan, pihaknya telah mengimbau para pedagang di pasar tradisional untuk tidak memanfaatkan kondisi ini untuk menaikkan harga cabai demi mencari keuntungan yang lebih besar.
Baca Juga
Advertisement
"Kami sudah mengimbau kepada pedagang pasar untuk tidak memanfaatkan hal ini untuk ambil keuntungan besar. Kami himbau untuk tidak jual dengan harga yang tidak wajar. Tapi pedagang ini terimanya sudah tinggi," kata dia.
Selain itu, dia juga meminta agar pemerintah tidak menyalahkan para pedagang pasar atas lonjakan harga cabai ini. Pemerintah harusnya mencari cara agar kenaikan harga ini bisa segera diredam dan tidak berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
"Kami minta kepada pemerintah dan kepolisian untuk menindak siapapun yang memanfaatkan kondisi ini untuk keuntungan pribadi, termasuk pedagang. Tapi jangan asal tembak, karena pedagang pasar hanya korban saja, karena ada pedagang besar di atasnya, ada pengepul dan lain-lain," ujar dia.