Liputan6.com, Jakarta - Runtuhan puing dan bangunan yang hangus menjadi saksi keganasan si jago merah, yang melanda permukiman padat penduduk di jalan inspeksi kali Grogol, Kecamatan Palmerah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (15/1/2017), sumber api diduga berasal dari korsleting listrik di rumah seorang warga. Sembilan rumah ludes tak bersisa akibatnya 55 jiwa kehilangan tempat tinggal, dan kini terpaksa mengungsi di balai RW setempat.
Advertisement
Beralaskan tikar seadanya, korban tak bisa berbuat banyak dan memilih pasrah dengan musibah yang terjadi. Imah salah satunya, mengetahui api muncul di lantai 2 rumahnya tanpa sempat menyelamatkan barang berharga. Imah hanya memikirkan keselamatan anak-anak dan sang suami yang tengah menderita penyakit stroke.
"Enggak sempat, pokoknya suami sama anak-anak saya. Saya seret, saya gendong gak kuat. Yang penting suami saya keluar," ujar Imah sambil bercucuran air mata.
Tak jauh berbeda Yuenah, ibu 6 anak ini sempat pingsan begitu mengetahui putri bungsunya Laura tidak bersamanya. Laura telah lebih dulu diselamatkan oleh tetangganya. Namun, tak sedikitpun barang berharga sempat dibawa hanya tersisa pakaian yang melekat.
"Lari kesitu lagi ni, saya nyari dia soalnya gak ketemu juga. Suami saya gak tahu kalo saya nyari anak saya. Abis gak boleh nyari sama petugas eh dia gak ketemu-temu. Langsung aja saya pingsan" ungkap Yuenah.
Sejauh ini, BPBD Dinas Sosial dan Kesehatan telah menyalurkan bantuan logistik, air bersih, dapur umum hingga toilet berjalan.
Bantuan dari warga sekitar juga terus mengalir. Meski kebutuhannya terpenuhi, para pengungsi khawatir dengan kejelasan nasib dan tempat tinggal mereka.
Sabtu dini hari, kebakaran melanda permukiman padat penduduk Palmerah, Jakarta Barat. Api menjalar dengan cepat diduga berasal dari korsleting listrik. Warga dibantu petugas berjibaku memadamkan api serta mengevakuasi warga.
Simak video tayangan selengkapnya dalam tautan ini.