Didepak MU, Schneiderlin Tak Marah kepada Mourinho

Selama di MU, Schneiderlin sudah memainkan 50 pertandingan dan mencetak 1 gol.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 15 Jan 2017, 21:40 WIB
Didepak Manchester United (MU), Morgan Schneiderlin gabung ke Everton (Foto: Evertonfc)

Liputan6.com, Liverpool - Petualangan Morgan Schneiderlin bersama Manchester United (MU) hanya berjalan hingga Januari 2017. Meski sempat dipertanyakan, pelatih Jose Mourinho tetap pada keputusannya untuk menjual gelandang berusia 27 tahun itu.

Schneiderlin sendiri datang ke MU di musim panas 2015. MU yang saat itu masih dilatih Louis van Gaal tergiur dengan aksi Schneiderlin saat membela Southampton. Untuk mendapatkannya, MU pun rela merogoh kocek hingga 35 juta euro.

Sebelumnya, ia menjadi salah satu gelandang jangkar andalan MU di musim 2015/2016. Namun, situasinya berubah drastis usai Mourinho hadir sebagai pelatih MU. Pada akhirnya, MU melepas Schneiderlin ke Everton di bursa transfer musim dingin 2017.

"Tidak marah sama sekali. Jose telah baik kepada saya. Kami memiliki beberapa penjelasan dan saya bisa menerima keputusan itu. Saya harus bergerak maju dan saya senang ia menerima keputusan saya ketika saya menemuinya dan berkata bahwa saya tak bisa menghabiskan setahun di bangku cadangan," tutur Schneiderlin, seperti dikutip Manchester Evening News.

Perubahan situasi Schneiderlin dimulai sejak kehadiran Pogba di MU. Berstatus pemain termahal di dunia, tentu saja Mourinho selalu memainkan Pogba sebagai starter. Untuk tandemnya, Mourinho lebih memilih Ander Herrera, Michael Carrick, atau Marouane Fellaini.


Gagal Wujudkan Target

Tak heran jika Schneiderlin baru memainkan enam pertandingan di semua kompetisi musim ini. Bahkan, hanya tiga kali ia dimainkan sebagai starter. Karenanya, ketika ada tawaran 24 juta euro dari Everton, MU langsung menyetujuinya.

Morgan Schneiderlin (kiri) meninggalkan Manchester United untuk reuni dengan Ronald Koeman. (Daily Mirror)


"Saya datang ke MU dengan ambisi besar dan saya ingin melakukan yang terbaik untuk klub. Namun, saya tak berpikir tiba di momen terbaik dalam sejarah MU. Dari sudut pandang saya, saya tak memiliki permainan seperti yang diharapkan," kata Schneiderlin.

"Saya tidak jatuh cinta dengan sepak bola saat itu. Padahal, kebahagiaan adalah hal yang paling penting. Mudah-mudahan saya bisa menemukannya di sini sekarang," ucap pemain berpaspor Prancis ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya