Liputan6.com, Sampang: Ketinggian banjir yang melanda Kota Sampang, Madura, mencapai dua meter, menyusul hujan lebat sejak Selasa kemarin. Namun, Kamis (31/1), air sudah mulai surut dan ketinggian air berkisar antara 10 sentimeter hingga semeter.
Berdasarkan pemantauan SCTV, banjir yang melanda Kota Sampang terjadi karena luapan Sungai Robatal, Sungai Kedondong, dan Sungai Kemuning. Akibatnya, sejumlah warga korban banjir harus mengungsi keluar Sampang. Banjir ini adalah yang terbesar sejak sepuluh tahun terakhir. Sejauh ini, aktivitas perekonomian, penerangan, dan telekomunikasi, di kota tersebut masih terganggu. Namun, arus lalu lintas di Kota Sampang yang sebelumnya lumpuh total, mulai berangsur normal.
Korban jiwa akibat banjir di Kota Sampang, sampai saat ini, berjumlah 14 orang. Mereka adalah Nawaro (40), H. Munawi (40), dan Abas (4), warga Desa Tambelangan, dan Rahman (30), A. Gozali (35), Arsam (25), Bahri (35), dan Baidi (35), warga Desa Kumis. Selain itu, Zaimah (35), tinggal di Jalan Imam Bonjol, Awi (25), warga Jalan Kemuning, Yakob (30) di Jalan Stadion, Rasidi (32) dan Lutfah (25) yang tinggal di Desa Aeng Sare serta seorang bayi yang belum teridentifikasi.
Semua korban tewas dilaporkan akibat tenggelam terbawa arus air. Hingga kini, tim evakuasi yang terdiri dari pemerintah daerah dan Kepolisian Resor Sampang masih terus membantu para korban dengan menyediakan bahan makanan dan pakaian.(PIN/Muhammad Khodim)
Berdasarkan pemantauan SCTV, banjir yang melanda Kota Sampang terjadi karena luapan Sungai Robatal, Sungai Kedondong, dan Sungai Kemuning. Akibatnya, sejumlah warga korban banjir harus mengungsi keluar Sampang. Banjir ini adalah yang terbesar sejak sepuluh tahun terakhir. Sejauh ini, aktivitas perekonomian, penerangan, dan telekomunikasi, di kota tersebut masih terganggu. Namun, arus lalu lintas di Kota Sampang yang sebelumnya lumpuh total, mulai berangsur normal.
Korban jiwa akibat banjir di Kota Sampang, sampai saat ini, berjumlah 14 orang. Mereka adalah Nawaro (40), H. Munawi (40), dan Abas (4), warga Desa Tambelangan, dan Rahman (30), A. Gozali (35), Arsam (25), Bahri (35), dan Baidi (35), warga Desa Kumis. Selain itu, Zaimah (35), tinggal di Jalan Imam Bonjol, Awi (25), warga Jalan Kemuning, Yakob (30) di Jalan Stadion, Rasidi (32) dan Lutfah (25) yang tinggal di Desa Aeng Sare serta seorang bayi yang belum teridentifikasi.
Semua korban tewas dilaporkan akibat tenggelam terbawa arus air. Hingga kini, tim evakuasi yang terdiri dari pemerintah daerah dan Kepolisian Resor Sampang masih terus membantu para korban dengan menyediakan bahan makanan dan pakaian.(PIN/Muhammad Khodim)