Ahok Sindir Anies Soal Dosen, Timses Protes

Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Anies-Sandi, Anggawira, Ahok telah menyudutkan Anies karena berprofesi sebagai dosen.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jan 2017, 07:35 WIB
Cagub DKI Jakarta nomor 2, Basuki T Purnama memaparkan visi misi pada debat perdana Cagub DKI Jakarta di Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Ahok menjawab pertanyaan moderator tentang solusi masalah ketimpangan dan kemiskinan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno protes atas pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyinggung soal dosen saat debat cagub DKI Jakarta.

Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Anies-Sandi, Anggawira, perkataan Ahok telah menyudutkan Anies karena berprofesi sebagai dosen.

"Petahan tidak boleh menyudutkan begitu karena debat tidak menyerang pribadi. Apakah ada salah dosen mimpin ibu kota? Dan Mas Anies itu seorang rektor dulunya. Ini sudah termasuk penistaan profesi dosen dan guru. Pak Basuki dulu juga belajar dengan dosen, jadi menyerang yang begitu sangat tidak tepat," tutur Anggawira di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Menurut Anggawira, kesamaan hak itu juga berlaku untuk hak politik. Dia menyesalkan, ada pernyataan yang menurutnya kurang menghormati profesi pengajar.

"Jangan lupa republik ini didirikan mayoritas pendirinya adalah guru, kaum pendidik. Dan perlu diketahui tidak semua dosen teoritis, mereka menerangkan sesuatu berdasarkan kenyataan empiris," tutur Anggawira dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Anggawira menyayangkan Ahok telah melanggaran tata tertib debat yang telah disepakati bersama.

"Miris, ada statement yang justru melanggar kesepakatan bersama. Ini menjadi contoh dan kesempatan kita untuk melahirkan pemimpin DKI yang amanah dan berkarakter," tutur Koordinator Sahabat Anies-Sandi itu.

Penyebutan kata dosen dalam debat semalam mengemuka saat Ahok menanggapi program Anies. Menurut Ahok, pembangunan infrastruktur tetap penting, di samping pembangunan masyarakat.

"Kami tidak hanya bangun fisik, kami ingin perbaiki orang. Kami bangun fisik, danau, sungai rapi, ini benda mati. RPTRA ini benda mati tetapi dikaji dengan penataan sosial agar masyarakat betah," jelas Ahok.

Ahok pun mengatakan pembangunan manusia tanpa pembangunan fisik adalah teori.

"Kalau membangun manusia tanpa benda mati itu ibarat teori, dosen ngajar di kampus tapi nggak ada action. Kami tahu tujuan dan visi ya harus membangun fisik dan memperhatikan SDM. Saya kira calon nomor 3 ini dosen," kata Ahok kepada Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya