Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkampanye dengan cara berbeda. Ahok memilih kembali membedah buku A Man Called Ahok sebagai sarana kampanye sekaligus klarifikasi.
Ahok bersama artis Titi Rajo Bintang membedah buku kumpulan tweet dari @kurawa di BPU Ruma Gorga Mangamputua 2, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Advertisement
Namun, sebelum bedah buku dimulai, tiba-tiba sosok @kurawa yang misterius dan belum pernah muncul dalam bedah buku sebelumnya hadir di antara Ahok dan Titi Rajo Bintang. "Sudah hadir @kurawa atau Rudi Valinka," ucap pembawa acara.
Rudi pun langsung menyampaikan alasannya mau ikut dalam bedah buku kali ini. "Saya bersedia datang karena (undangannya) ibu-ibu, karena kalau mau menang dalam pemilihan harus kuasai ibu-ibu, karena bisa pengaruhi anak," ujar Kurawa.
Rudi juga menjelaskan alasannya "membedah" Ahok dan menelusuri jejak Ahok. Dia mengaku melakukan penelitian hingga ke kampung Ahok, yakni Belitung Timur, untuk konfirmasi.
"Saya auditor, investigator. Nah, di Islam ada tabbayun, itu penting di kerjaan saya. Saya cari bukti apa benar beliau menista agama. Saya harus ke Belitung, tabbayun, untuk membuktikan bagaimana Pak Ahok. Saya di sana tiga hari tiga malam," jelas Rudi.
Perjalanan Rudi ke Belitung untuk mengetahui bagaimana sosok Ahok kecil dan apakah benar Ahok menista agama Islam.
"Buku ini untuk klarifikasi Pak Ahok. Buku ini pegangan kita," ucap dia.
Rudi bersusah payah membantu klarifikasi Ahok karena melihat kerja nyata Ahok ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"(Saya) enggak minta apa-apa, enggak minta jabatan. Saya lihat dari 2012 sampai sekarang kerja bagus. Cuma sampai kejadian Pulau Seribu itu. Saya muslim, saya coba tabbayun ke beliau dan Belitung," ucap Rudi.
Ahok pun nampak khidmat mendengarkan penjelasan Rudi. Ahok meminta ibu-ibu yang hadir di bedah buku dapat menyebarluaskan isi buku itu.
"Ibu dimodalin buku ini biar bisa jelasin (Ahok bukan penista agama)," ujar Ahok.
Buku A Man Called Ahok terbagi dalam tiga pokok bahasan. Pertama masa kecil Ahok, kedua kecintaan Ahok pada Islam, dan ketiga sepak terjang Ahok di dunia politik.