Pedagang: Dulu Jual Cabai Rawit Paling Mahal Rp 100 Ribu per Kg

Biasanya, kenaikan harga disebabkan musim penghujan sehingga mengurangi pasokan cabai di pasaran.

oleh Nurmayanti diperbarui 16 Jan 2017, 12:16 WIB
Melimpahnya pasokan cabai merah di minggu kedua Ramadan membuat harganya mengalami penurunan dari Rp 40.000/kg menjadi Rp 25.000/kg - Rp 28.000/kg, Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (14/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga cabai merupakan hal yang wajar bagi pedagang. Namun, kenaikan itu belum pernah seperti saat ini mencapai Rp 140 ribu per kilogram (kg).

Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Sutamaji (50) mengatakan, harga cabai rawit paling mahal yang pernah dia jual Rp 100 ribu per kg. Biasanya, kenaikan harga disebabkan musim penghujan sehingga mengurangi pasokan cabai di pasaran.

"Setahun sekali naik, cuma mentok Rp 100 ribu per kg. Angin gede, hujan. Setelah itu turun, selesai," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Dia mengatakan, setelah harga cabai tinggi cabai akan berangsur turun. Sebab, penurunan harga didorong keberadaan cabai impor.

"Dulu boleh impor, dari Thailand rawitnya kecil-kecil, pedas, cuma bijinya banyak. Dan merahnya nggak terlalu," ungkap dia.

Pedagang lain Hadi Sukarto (48) menuturkan, harga cabai mencapai titik tertinggi antara tahun 2015-2016. Saat itu, harga cabai rawit menembus Rp 120 ribu per kg. "Rawit sampai Rp 120 ribu  pernah, tahun 2015 mau ke 2016," kata dia.

Sementara, harga cabai rawit merah saat ini Rp 140 ribu per kg. Ini lebih tinggi dibanding harga cabai rawit yang pernah dia jual tahun-tahun sebelumnya.

Hadi mengatakan, kenaikan ini membuat konsumen mengurangi pembeliannya. "Kalau ibu-ibu paling setengah ons, dari hariannya 1 ons," tutup dia.(Amd/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya