Liputan6.com, Jakarta - Pengguna internet saat ini hampir tak bisa terlepas dari layanan yang ditawarkan Google. Berawal dari mesin pencari, saat ini Google telah merambah ke sejumlah layanan lain.
Mulai dari email, penyimpanan awan (cloud computing), termasuk sistem operasi Android dapat dikatakan sebagai produk andalan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Bahkan, tak sedikit di antaranya menjadi pilihan utama pengguna internet.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tahukah kamu selama menggunakan layanan Google, perusahaan asal Amerika Serikat itu turut mengumpulkan informasi seputar aktivitas pengguna. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin tak disadari oleh pengguna.
Google sendiri bukannya tanpa alasan melakukan hal tersebut. Informasi yang dikumpulkan memang akan digunakan untuk menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Bagi kamu yang belum mengetahui informasi yang dikumpulkan Google, berikut ini ada sejumlah data pengguna yang disimpan raksasa internet tersebut. Tekno Liputan6.com juga menyertakan cara untuk mengantisipasinya.
Pelacakan Lokasi
Selama pengguna menyalakan fitur Location di smartphone Android, Google sebenarnya ikut membaca pergerakan pengguna. Jadi, semua lokasi yang pernah disinggahi dapat terekam di layanan pemetaan Google Maps.
Untuk mengetahui riwayat lokasi, kamu bisa membuka Google Maps, dan sapu layar di bagian kanan. Setelah muncul beberapa pilihan, buka "Your Timeline". Pada kolom tersebut, dapat dilihat seluruh riwayat perjalananmu.
Daftar lokasi yang diperllihatkan pun terbilang akurat. Kamu juga diberikan kesempatan untuk mengedit lokasi dalam daftar riwayat tersebut. Apabila kamu ingin data itu dihapus, cukup pilih menu "Delete Day" di kolom bagian kanan atas.
Riwayat Penyimpanan Web
Penjelajahan internet dengan memanfaatkan akun Google juga memungkinkan raksasa internet itu menyimpannya. Jadi, hasil pencarian tersebut juga dapat kamu lihat.
Apabila kamu melakukan pencarian di perangkat berbeda dengan akun yang sama, Google juga akan menyimpan informasi itu.
Hal yang sama juga berlaku ketika kamu mengakses YouTube. Selama masih mengakses layanan berbagi video itu menggunakan akun Google yang sama, riwayat penelusuran akan tetap disimpan.
Tak hanya itu, aktivitas pengguna smartphone Android ketika mengakses sejumlah aplikasi di perangkatnya juga terekam oleh Google. Informasi yang ditampilkan mencakup jumlah aplikasi dan berapa kali dibuka, termasuk informasi waktu akses.
Penyimpanan suara dan audio
Penyimpanan Aktivitas Suara dan Audio
Apabila kamu pengguna Android, kemungkinan besar sudah tak asing lagi dengan fitur "Ok Google". Kehadiran fitur perintah berbasis suara ini memudahkan pengguna untuk melakukan aktivitas di perangkatnya.
Sama seperti layanan lain, Google juga menyimpan aktivitas suara dan audio yang dilakukan pengguna saat memanfaatkan layanannya. Hanya, tak semua aplikasi mendukung penyimpanan audio ke akun pengguna.
Cara mengontrol informasi yang disimpan Google
Lantas, bagaimana caranya untuk menyetop penyimpanan data-data tersebut? Bagi kamu yang ingin melakukannya, harus terlebih dulu masuk ke akun Google yang digunakan.
Setelah berhasil masuk, buka pilihan "Kelola aktivitas Google Kamu" di bagian Info Pribadi dan Privasi. Lalu, pilih "Buka Kontrol Aktivitas" dan aktifkan jeda pada layanan yang informasinya tidak lagi ingin disimpan.
Pilihan ini memang tak bisa menghentikan sepenuhnya penyimpanan data pengguna oleh Google. Namun, setidaknya kamu dapat menghapus, mengoreksi, dan mengedit informasi terkait penelusuran, aplikasi, dan layanan Google lain yang pernah diakses.
Dalam keterangan yang disertakan, Google sendiri juga menyebut bahwa data itu hanya bisa dilihat oleh pengguna bersangkutan. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kerahasiaan password dari akun Google yang digunakan.
(Dam/Isk)
Advertisement