Liputan6.com, Jakarta Jika biasanya, untuk menginspirasi dan mengedukasi anak-anak di pedalaman, sebuah lembaga atau komunitas akan mendatangi tempat di mana anak-anak tersebut tinggal. Tapi kali ini, metode berbeda diselenggarakan oleh Komunitas Inspirasi Jelajah Pulau (KJIP).
Tidak berkunjung ke pulau-pulau terpencil, KJIP justeru mengundang anak-anak dari pulau-pulau terpencil untuk mengunjungi beragam tempat di Ibu kota Jakarta. Di antaranya seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kantor pemerintahan, perusahaan milik negara maupun swasta, juga tempat-tempat lain yang mendidik wawasan anak secara khusus mengenai profesi.
Head of Relations KIJP, Novita Permatasari mengatakan, selama 4 hari KIJP menyelenggarakan Camp Anak Pulau (CAP) 2017. Dengan mengusung tema "Aku Bangga jadi Anak Indonesia", KIJP mengajak anak-anak dari Kepulaun Seribu, Serang, dan Banten untuk lebih mengenal tentang Jakarta.
"Ini sesuai misi KIJP, menginspirasi dan membangun cita-cita anak Indonesia, membentuk karakter anak menjadi pribadi yang berkarakter positif, serta mengajarkan kepada mereka, bagaimana cara memanfaatkan sumber daya lokal dengan baik," ujarnya.
Sari menambahkan, CAP 2017 melibatkan 17 anak dari 17 sekolahan di pulau-pulau terpencil dengan didampingi 1 orang guru pendamping dari sekolah masing-masing. Mereka mewakili sekolahnya untuk berangkat ke Jakarta.
"Tidak menutup kemungkinan nanti kami akan mengajak anak-anak dari pulau terpencil yang lain di Indonesia," Sari menambahkan.
Salah satu peserta CAP, Putri Saphira Hakim (10) dari SDN Pulau Panggang 01 Pagi, Pulau Panggang mengaku senang diberi kesempatan untuk mengunjungi Jakarta. Rasa senang tak bisa ia sembunyikan ketika ia diajak mengunjungi Planetarium.
"Aku belajar tentang planet, meteor, bintang, matahari, sampai proses bagaimana terjadinya gerhana matahari," ujarnya.
Selain itu, Saphira juga antusias ketika diajak mengunjungi bank. Ia mengaku baru pertama kalinya mengunjungi sebuah bank.
Advertisement
"Tadi juga belajar caranya buka rekening di bank, belajar budaya antre, dan surat-surat yang diperlukan untuk bikin tabungan. Gimana urutan ketika datang ke bank dan ketika mau nabung. Rasanya senang ikut CAP," jelasnya.
CAP 2017 juga disambut positif oleh salah satu guru pendamping. Samsul Bahri misalnya, Guru SDN Kepala 01 Pagi, Pulau Kelapa itu mengatakan, CAP sangat berguna untuk membuka wawasan anak-anak. Pasalnya, di pulau-pulau ia tinggal, informasi yang bisa diberikan kepada anak sangat terbatas.
"Misalnya ketika kita menyebut nitrogen, tidak ada nitrogen di pulau, adanya di sini. Kami menyadari, selama ini cara yang kami ajarkan belum begitu maksimal," ujarnya.
Untuk itu, Samsul Bahri mengaku senang bisa mengikuti CAP. Ia berpesan agar kegiatan CAP seperti ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
"Acara ini luar biasa. Saya berterima kasih kepada KIJP yang sudah konsen dan peduli dengan pendidikan anak di pulau. Apalagi kakak-kakak dengan berbagai profesi yang masih mau berjuang untuk membantu merealisasikan acara ini," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, KJIP adalah komuintas yang diisi para relawan yang terdiri dari para profesional yang peduli terhadap pendidikan dasar anak di kepulauan Indonesia. Sejak berdiri 2014 lalu, KJIP memegang teguh prinsip berbagi, menginspirasi, serta membangun cita-cita, dan karakter dengan melibatkan sekolah, lingkungan, serta masyarakat.
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6