Liputan6.com, Jakarta - Industri pertahanan Indonesia terus mengalami peningkatan. Alutsista yang diproduksi juga sudah menjadi kebanggaan dengan digunakan banyak negara.
Meski sudah dapat memproduksi dan digunakan negara lain, Presiden Joko Widodo mengingatkan, perusahaan harus bisa memperbaiki dari sisi pembiayaan.
Advertisement
"Kalau costing-nya bisa ditekan produk itu kompetitif di pasar jualnya mudah," kata Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (16/1/2017).
Industri pertahanan Indonesia jangan hanya berpikir untuk memenuhi permintaan dalam negeri, seperti dari TNI dan Polri. Perusahaan juga harus berpikir bagaimana produk juga laku di pasar internasional.
"Mesti harus berani menjual keluar mesti harus berani menjual ke negara yang lain. Kalau costing-nya bagus harganya akan jadi kompetitif. Kalau produknya bagus tapi harganya tidak bisa kompretitif dengan negara lain ya akan sulit menjual," jelas Jokowi.
Masalah harga ini menjadi fokus utama industri pertahanan Indonesia saat ini, sehingga produk dalam negeri bisa diterima di negara lain.
"Jadi selalu saya tekankan masalah harga, masalah kompetitif. Karena semua produk akan berkompetisi dengan negara lain dan tidak mungkin produk itu hanya dijual di dalam negeri," pungkas Jokowi.