Bursa Asia Tertekan, IHSG Melemah Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 2,9 poin ke level 5.270 pada awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jan 2017, 16:13 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau tapi naik terbatas. Laju IHSG pun berbalik ke zona merah pada penutupan perdagangan saham awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (16/1/2017), IHSG turun tipis 2,9 poin atau 0,06 persen ke level 5.270,01. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,34 persen ke level 879,53. Sebagian besar indeks saham acuan koreksi kecuali indeks saham DBX naik 0,11 persen ke level 830.

Ada sebanyak 153 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 136 saham menguat dan 116 saham lainnya lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.291,49 dan terendah 5.270,01.

Transaksi perdagangan saham tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham 251.173 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,9 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 144 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.349. Secara sektoral, sektor saham sama-sama menguat dan melemah.

Sektor saham barang konsumsi naik 0,47 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 0,26 persen dan sektor saham tambang naik 0,21 persen. Sedangkan sektor saham konstruksi susut 0,60 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Saham-saham yang menguat di awal pekan ini antara lain saham MCOR naik 34,18 persen ke level Rp 212 per saham, saham JAWA menanjak 31,06 persen ke level Rp 173 per saham dan saham BNLI mendaki 15,50 persen ke level Rp 745 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PDES turun 34,21 persen ke level Rp 125 per saham, saham NAGA merosot 18,57 persen ke level Rp 171 per saham, dan saham BINA tergelincir 7,65 persen ke level Rp 338 per saham.

Pada awal pekan ini, bursa Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,96 persen ke level 22.718,15, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,61 persen ke level 2.064,17, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1 persen ke level 19.095.

Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 0,30 persen ke level 3.103, indeks saham Singapura turun 0,44 persen ke level 3.011,66 dan indeks saham Taiwan turun 0,92 persen ke level 9.292.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, IHSG dapat tetap menghijau seiring tekanan jual asing tidak terlalu besar. Penguatan IHSG ditopang oleh neraca perdagangan Indonesia 2016 tercatat surplus US$ 8,78 miliar pada 2016. "Neraca perdagangan bagus namun tidak serta merta mendorong optimisme kondisi ekonomi karena ada sentimen Trump," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, dari global, investor menanti pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari 2017. "Pelaku pasar berhati-hati mencermati kebijakan Donald Trump terutama bagaimana kebijakannya terhadap Asia seperti apa," kata dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya