Liputan6.com, Maiduguri - Ledakan bom bunuh diri terjadi di sebuah universitas di timur laut Nigeria. Sedikitnya dua orang tewas dalam insiden tersebut.
Informasi tersebut disampaikan oleh warga setempat, dosen, dan pihak layanan darurat pada Senin 16 Januari 2017.
Advertisement
Ledakan bom di Nigeria itu terjadi pada pukul 05.25 di sebuah masjid di area tempat tinggal staf University of Maiduguri. Diduga kuat pelakunya adalah seorang remaja perempuan.
Dalang di balik serangan itu kemungkinan adalah kelompok Boko Haram, yang berulang kali menggunakan perempuan muda dan anak-anak sebagai bomber bunuh diri yang menargetkan para jemaah.
Tak lama setelah ledakan, muncul laporan bahwa terjadi ledakan di lokasi terpisah. Namun belum diketahui detailnya.
"Tepat pukul 05.25, ketika aku sedang meninggalkan masjid di lingkunganku, terdengar dua ledakan," kata seorang warga setempat yang meminta identitasnya dirahasiakan.
"Saya bergegas ke universitas yang tak jauh dari rumah. Ketika memasukinya, aku melihat masjid berantakan. Tiga orang terbaring dalam kondisi tewas, termasuk seorang gadis muda, yang bagian tubuhnya tercecer," ucap dia.
"Tiga belas jamaah lainnya luka-luka."
"Sebuah bom meledak di masjid Universitas #Maiduguri selama salat subuh. Operasi penyelamatan sedang berlangsung....," ujar Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) melalui Twitter.
Akses menuju universitas sejauh ini dalam pantauan ketat, dengan pos-pos pemeriksaan di gerbang.
Setidaknya 20.000 orang tewas dalam konflik sejak 2009. Lebih dari 2,6 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Sebelumnya pada 8 Januari, setidaknya lima tentara tewas ketika pemberontak menargetkan markas di Buni Yadi -- negara tetangga, Yobe.
Hari berikutnya, pengebom bunuh diri menewaskan tiga orang di Maiduguri.