Liputan6.com, Jakarta - Mungkin senjata makan tuan jadi pribahasa tepat bagi perusahaan ini. Acapkali mencuri data dan informasi pribadi milik customer, Cellebrite akhirnya kena getahnya.
Situs web firma asal Israel ini diretas oleh sekelompok orang tak dikenal. Parahnya, sang hacker mencuri sejumlah informasi penting beserta kopiannya sebesar 900 Gigabyte (GB).
Baca Juga
Advertisement
Seperti dikutip The Next Web dari Motherboard, Selasa (17/1/2017), data yang diretas mencakup informasi pribadi customer hingga data-data rahasia mengenai produk sejumlah perusahaan yang menjadi kliennya.
Cellebrite sendiri merupakan lembaga konsultan yang diketahui memasok dan menjual data dan informasi kliennya, mulai dari data-data survelliance hingga intelijen ke sejumlah agensi pemerintahan Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Salah satu produk terlaris yang tengah ditangani Cellebrate adalah Universal Forensic Extraction Device (UFED), yakni sebuah perangkat portable yang dapat menghancurkan data dari ukuran besar di smartphone.
Sekali tersambung, UFED dapat mencuri data milik si penggunanya, mulai dari pesan teks, email, dan data panggilan. Adapun, si hacker memanfaatkan situs web Cellebrite untuk meretas sejumlah informasi customer-nya.
Pasalnya, pengguna diketahui bisa langsung dapat langsung mengakses versi pembaruan software UFED di situs web-nya. Cellebrite sendiri telah meminta seluruh customer untuk mengganti password.
(Cas/Isk)