Terungkap, 3 Bukti Terbaru Adanya Air di Luar Bumi

Hasil penelitian terbaru mengatakan, saat ini terdapat tiga bukti terbaru tentang ditemukannya air di luar planet Bumi.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 17 Jan 2017, 09:32 WIB
Hasil penelitian terbaru mengatakan, saat ini terdapat tiga bukti terbaru tentang ditemukannya air di luar planet Bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Air merupakan unsur terpenting bagi kehidupan, terutama bagi makhluk hidup di Bumi. Namun, di jagad raya yang luas ini, manusia masih bertanya-tanya, apakah air hanya terdapat di Bumi?

Hingga kini, para ilmuwan masih terus berusaha meneliti untuk membuktikan adanya air di luar planet Bumi. Dengan ditemukannya air di luar Bumi, itu berarti umat manusia dapat mengetahui bahwa di jagad raya yang luas ini terdapat planet lain yang dapat ditinggali karena memiliki salah satu aspek kehidupan, yaitu air.

Hasil penelitian terbaru mengatakan, saat ini terdapat tiga bukti terbaru tentang ditemukannya air di luar planet Bumi. Tempat tersebut antara lain adalah, Asteroid bernama Ceres, planet Pluto dan Mars.


Terdapat Es di Asteroid Ceres

Asteroid Ceres

Terdapat Es di Asteroid Ceres

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy menemukan Ceres, yaitu asteroid terbesar di tata surya Bumi, menyimpan es kecil yang tersembunyi di bayangan kawah yang tertutup. Kawah tersebut berbentuk mirip dengan yang terdapat di bulan dan planet Merkurius.

Para ilmuwan menyebut asteroid Ceres sebagai planet kerdil karena asteroid tersebut memiliki diameter sekitar 585 mil (940 kilometer). Ceres merupakan planet kerdil yang letaknya terdekat dengan Bumi dan merupakan anggota terbesar dari sabuk asteroid utama sistem tata surya yang terletak di antara Mars dan Jupiter.

Es pada Ceres dapat terlihat di pertengahan garis lintang dari asteroid tersebut, permukaan Ceres sendiri terdiri dari campuran batu dan di bawah permukaannya terdiri dari sejumlah es dengan jumlah yang banyak.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kutub pada Ceres memiliki sedikit kemiringan dan hal itulah yang menyebabkan adanya air es pada asteroid tersebut. Air es pada Ceres diketahui terperangkap secara permanen di daerah yang gelap dan terlindung dari sinar matahari, hal itulah yang membuat es mampu bertahan di sana. Menggunakan gambar yang diambil oleh wahana antariksa, Dawn Spacecraft milik NASA, para ilmuwan mampu mengidentifikasi setidaknya terdapat 634 kawah yang terletak di 2.129 kilometer persegi dari asteroid tersebut.


Ada lautan di bawah permukaan Pluto

Planet Pluto

Pluto Memiliki Lautan di Bawah Permukaannya

Sebuah studi terkait oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang dilakukan untuk meneliti planet Pluto mengungkapkan, terdapat lautan yang terdiri dari air. Lautan tersebut berada di bawah permukaan Pluto.

Sangat menarik bahwa Pluto diketahui memiliki rata-rata panas hanya dua persen dari Bumi, masih memiliki cukup kemampuan untuk membuat es menjadi cair. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat tekanan yang sangat kuat di bawah permukaannya.


Mars Memiliki Cadangan

Planet Mars

Mars Memiliki Cadangan Air Berupa Es

Sebuah studi yang sebelumnya dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters pada November 2016, melaporkan bahwa lapisan es dengan luas permukaan yang diperkirakan lebih besar dari negara bagian New Mexico, diidentifikasi terdapat di lintang utara pertengahan Mars.

Para peneliti percaya bahwa lapisan es ini tertutup hanya 10 meter di bawah permukaan tanah Mars, es tersebut mengandung air dengan jumlah yang banyak. Bila air tersebut berada di Bumi, maka akan cukup untuk membentuk sebuah danau raksasa. Yang membuat perkembangan penelitian ini lebih menarik adalah hal tersebut merupakan sumber daya yang mungkin saja dapat digunakan untuk astronot di masa depan ketika mereka akan menjelajahi Mars.

Dilansir Techtimes, Senin (16/1/2017), para peneliti dari University of Texas Institute for Geophysics menganalisa salah satu kawasan yang berada di Mars, Utopia Planitia dengan menggunakan radar yang mereka namakan Sharad. Dengan menggunakan radar yang mampu menembus tanah dangkal planet merah tersebut, para peneliti mampu mengetahui perbedaan antara lapisan air cair dan lapisan es beku. Sharad sendiri merupakan salah satu bagian dari wahana antariksa milik NASA, yaitu Mars Reconnaissance Orbiter.

Data yang dikumpulkan oleh Sharad mengungkapkan, cadangan air yang dimiliki Mars terletak antara 39 dan 49 derajat lintang utara dan memiliki ketebalan ber kisar 80-170 meter, terdiri 50 sampai 85 persen air es. Menurut para peneliti, volume cadangan air di Mars mendekati 12.090 kilometer kubik.

Tim dari University of Texas percaya bahwa studi lebih lanjut dari es yang terdapat di Utopia Planitia bisa membantu menjelaskan bagaimana iklim Mars telah berubah selama bertahun-tahun.

"Cadangan air yang berbentuk es di Utopia Planitia tidak hanya sumber daya eksplorasi, hal tersebut juga merupakan salah satu catatan perubahan iklim yang paling dapat diakses di Mars," kata Joe Levy dari University of Texas.

(soy/ul)

 

Penulis:

Soyid Prabowo

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya