Liputan6.com, Washington, DC - Istri Omar Mateen, pelaku penembakan bersenjata di kelab malam Pulse di Orlando, Amerika Serikat (AS), yang menewaskan 49 orang dan melukai 53 lainnya ditangkap. Menurut salah seorang petugas FBI, perempuan bernama Noor Salman itu diciduk di Bay Area, San Fransisco.
Omar Mateen sendiri meninggal dalam baku tembak dengan polisi pascaserangan yang dilakukannya pada 12 Juni 2016.
Advertisement
"Saya bisa pastikan dia ditangkap pagi ini--Senin waktu setempat--di kawasan Bay Area," kata petugas FBI tersebut seperti dikutip dari The Guardian, Selasa, (17/1/2017).
Sementara itu, CNN memuat dalam laporannya, Noor Salman ditangkap di sebuah rumah di area San Fransisco. Penangkapannya untuk pertama kali dilaporkan The New York Times.
Perempuan itu menghadapi tuduhan federal yang diajukan di Distrik Tengah di Florida, termasuk obstruksi keadilan, membantu, dan bersekongkol memberikan dukungan materi Mateen untuk bergabung dengan ISIS. Demikian menurut seorang pejabat penegak hukum.
Noor Salman juga diyakini telah bertindak dengan sadar untuk menghalangi penyelidikan tragedi tersebut. Aparat penegak hukum menolak klaim perempuan itu yang mengaku ia dikasari oleh suaminya dan menegaskan mereka memiliki bukti keterlibatan Noor Salman atas perilaku kejam Mateen.
Konfirmasi terkait penangkapan Noor Salman juga disampaikan oleh kuasa hukumnya, Linda Moreno. Pengacara itu membantah tuduhan terhadap kliennya.
"Noor Salman tidak mengetahui sama sekali atau memprediksi apa yang akan dilakukan Omar Mateen pada malam itu," demikian kata pengacara itu.
Janda Omar Mateen itu akan menghadapi persidangan pada Selasa waktu setempat di Oakland.
"Saya senang mengetahui bahwa istri Omar Mateen ditangkap atas tuduhan membantu suaminya dalam serangan brutal di kelab malam Pulse," ujar Kepala Kepolisian Orlando, John Mina.
Menurut Mina, pihaknya telah bekerja keras atas kasus ini selama lebih dari tujuh bulan. "Kami berterima kasih mereka menangkapnya demi keadilan atas serangan yang telah mempengaruhi masyarakat kita begitu dalam."
Noor Salman menikah dengan Mateen pada 2011. Sejak penembakan di Pulse, ia berada di bawah pengawasan ketat.
Sebuah sumber mengatakan Mateen sempat mengirimkan SMS kepada Noor Salman ketika sedang menjalankan aksinya. Sementara itu, Noor Salman disebut telah memberikan keterangan yang bertentangan kepada aparat penegak hukum.
Kepada FBI, Noor Salman mengklaim suaminya ingin melakukan serangan jihad, sementara dia sendiri tidak mengetahui rencana tersebut.
"Berbulan-bulan sebelum serangan, Mateen mendaftarkan nama istrinya untuk asuransi jiwa dan memastikan Noor Salman memiliki akses ke rekening bank. Pelaku mentransfer uang sewa rumah dan membelikan istrinya perhiasan mahal," ujar dua aparat penegak hukum
Noor Salman juga mengatakan kepada penyelidik bahwa berminggu-minggu sebelum serangan, suaminya menghabiskan ribuan dolar untuk membeli senjata yang ia pakai dalam tragedi itu.
Lantas, pada bulan April, Mateen mengunjungi Disney World dengan sang istri dan aparat meyakini ini dilakukan sebagai aksi pengintaian.
"Dua hari sebelum serangan, Mateen meningglkan rumah dengan marah sambil membawa tas berisi senjata. Sang istri memohon suaminya untuk tidak pergi. Ia mencengkeram lengan Mateen," kata pejabat tersebut.
Dan dua jam setelah serangan itu, Mateen mengirim SMS kepada istrinya tepatnya pada pukul 04.00. Ia bertanya apakah Noor Salman mendengar berita tentang penembakan. Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan bahwa ia mencintai istrinya.