Dukung Duterte, Manny Pacquiao Setuju Eksekusi Mati

Petinju Manny Pacquiao dorong Filipina memberlakukan hukuman mati kepada koruptor, teroris, dan pelaku kejahatan narkotika.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 17 Jan 2017, 12:20 WIB
Mantan Petinju, Manny Pacquiao memberikan keterangan kepada wartawan usai diangkat senator di Manila, Filipina, Kamis (19/5). Pacquiao berhasil menduduki 1 dari 12 kursi senator di Majelis Tinggi setelah mendapat 16 juta suara. (REUTERS/Erik De Castro)

Liputan6.com, Manila - Petinju terkenal yang saat ini menjabat sebagai Senator Filipina, Manny Pacquiao mendukung semua kebijakan Presiden Rodrigo Duterte. Termasuk penerapan darurat militer untuk membasmi narkotika.

Menurut pria berjuluk Pacman ini, Duterte punya alasan kenapa kebijakan itu diambil. Ia yakin darurat militer dilakukan bukan untuk memperkuat kekuasaannya. Tapi agar masalah narkotika di Filipina bisa terselesaikan.

"Dia tidak mungkin mendeklarasikan (darurat militer) jika bukan untuk negara ini," sebut Pacquiao seperti dikutip dari Inquirer, Selasa (17/1/2017).

Jika narkotika tidak akut di Filipina, Pacquiao yakin, kebijakan ini tak mungkin diambil oleh Duterte.

"Dia memikirkan soal ini kerena masalah (narkotika) sudah semakin kejam," ujar dia.

"Apapun rencananya untuk bangsa dan negara kita, mari kita dukung dia," paparnya.

Selain masalah narkoba, Pacman pun menyoroti soal terorisme dan korupsi. Dukungan kepada pihak kepolisian untuk membasmi teroris dipastikan tak akan padam.

Pacquiao mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah semua pelaku kejahatan harus dihukum dengan berat. 

"Saya telah mendorong UU terkait hukuman mati untuk direstorasi. Bukan cuma untuk kejahatan narkoba tapi juga untuk korupsi dan terorisme," ucapnya.

"Teroris bukan hanya kejahatan melawan negara. Tapi melawan seluruh umat manusia. Mereka tidak memilih korban. Pelakunya bahkan tak mau jadi korban kejahatannya sendiri," sebut Pacquiao.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya