Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. Ketakutan akan pidato Trump saat pelantikan menekan nilai tukar rupiah.
Mengutip Bloomberg, Selasa (17/1/2017), rupiah dibuka di angka 13.365 per dolar AS, tak berbeda jauh dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.362 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.327 per dolar AS hingga 13.383 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah masih menguat 1 persen.
Sedangkan berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.381 per dolar AS. Patokan pad ahari ini melemah jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.354 per dolar AS.
Baca Juga
Advertisement
Pelaku pasar masih menunggu kebijakan yang akan diambil oleh Donald Trump setelah dilantik menjadi presiden AS pada tanggal 20 Januari nanti.
Dalam kampanyenya, Trump menjanjikan banyak insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi seperti akan menurunkan pajak dan juga melakukan pembangunan infrastruktur.
Namun beberapa kebijakan Trump juga dipandang akan mempengaruhi ekonomi dunia. Contohnya adalah rencana pemberian pajak impor yang besar bagi produsen mobil jika tidak melakukan ekspansi di AS.
"Ada sedikit kecemasan menjelang pelantukan Trump dan saat ini beberapa investor sedang tidak mengambil posisi," jelas Direktur Eksekutif Peak Asset Management LLC, Niv Dagan.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah bergerak melemah pada perdagangan kemarin walaupun data neraca perdagangan menunjukkan surplus.
Pelemahan rupiah karena kekhawatiran dampak buruk dari pidato pelantikan Trump. "Kurs lain di negara berkembang juga melemah terhadap dolar AS diiringi pelemahan harga saham,' tutur dia.
Hari ini rupiah berpeluang tetap melemah walaupun diperkirakan hanya temporer. Fokus pelaku pasar beralih ke RDG BI yang akan disimpulkan Kamis. (Gdn/Ndw)