Liburan Mewah PM Kanada Bakal Berujung ke Pelengseran?

PM Trudeau dilaporkan menikmati masa liburnya dengan tinggal di kediaman milik miliarder Aga Khan di Bahama.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Jan 2017, 14:20 WIB
PM Kanada, Justin Trudeau (Reuters)

Liputan6.com, Ottawa - Liburan mewah yang dilakukan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berujung pada penyelidikan. Ia diketahui menghabiskan waktu luangnya di pulau pribadi milik miliarder yang juga pemimpin spiritual, Aga Khan.

Seperti dikutip dari BBC, Selasa, (17/1/2017), Trudeau dan keluarganya merupakan tamu di kediaman Aga Khan di Bahama selama liburan tahun baru. Komisioner Etik Federal kelak akan menentukan apakah tindakan orang nomor satu di Kanada itu melanggar konflik aturan kepentingan.

Sementara itu, Trudeau mengatakan ia dengan "sangat senang hati" akan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Penyelidikan awal telah dilakukan pekan lalu. Setelahnya, Komisaris Etik, Mary Dawson, mengatakan akan secara resmi meluncurkan investigasi untuk menyimpulkan dugaan pelanggaran undang-undang etika yang dilakukan Trudeau.

Ketika kabar terkait liburan mewahnya mengemuka di publik, Trudeau tak berusaha mengelak. Ia mengaku bepergian dengan menggunakan helikopter pribadi milik Aga Khan.

Dalam konferensi pers yang berlangsung Jumat waktu setempat, Trudeau mengatakan kepergiannya kala itu murni dalam rangka liburan keluarga.

Dalam momen tersebut dirinya didampingi oleh anggota parlemen dari Partai Liberal, Seamus O'Reagan, dan Presiden Partai Liberal, Anna Gainey. Mereka ditemani oleh pasangan masing-masing.

Siapa Aga Khan?

Aga Khan ata Pangeran Karim Aga Khan merupakan teman dekat keluarga Trudeau. Ia merupakan salah seorang pengusung kehormatan jenazah Joseph Philippe Pierre Yves Elliott Trudeau, mantan PM Kanada yang juga merupakan ayah Trudeau.

Miliarder Aga Khan merupakan pemilik The Aga Khan Foundation yang terdaftar sebagai pelobi dan telah menerima ratusan juta dari pemerintah selama beberapa dekade terakhir, baik ketika pemerintahan Liberal atau Konservatif berkuasa.

Sementara itu, undang-undang konflik kepentingan di Kanada melarang pejabat negara menerima hadiah, termasuk melaksanakan perjalanan dengan gratis. Dan sejauh ini belum ada PM Kanada yang melanggar hukum tersebut.

Namun, para analis mengatakan bukan tidak mungkin, hukum ini akan "menjatuhkan" PM Trudeau yang populer di kalangan rakyat.

Seperti dilansir BBC, Aga Khan yang merupakan lulusan Harvard University mengemuka sebagai pemimpin aliran Ismailiyah. Ia kelahiran Swiss, tinggal di Prancis, dan berpaspor Inggris.

Majalah Forbes menaksir kekayaan Aga Khan pada tahun 2008 sebesar US$ 1 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya