Liputan6.com, Jakarta Media sosial saat ini cenderung digunakan sebagai ajang pembuktian aktualisasi diri, kalau tidak mau disebut ajang narsistis. Coba perhatikan akun instagram milik Anda, berapa banyak dari sekian foto yang Anda unggah yang merupakan swafoto alias selfie?
Berfoto selfie kemudian diunggah di akun media sosial kerap dianggap sebagai bentuk narsis, namun ternyata menurut para ahli motivasi sebenarnya di balik obsesi berfoto, selfie jauh lebih kompleks daripada soal narsisme semata.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir dari Harpers Bazaar (Kamis (19/01/2017)), para peneliti dari Brigham Young University melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang memotivasi seseorang dalam melakukan selfie. 46 partisipan telah dimintai pernyataan tentang mengapa mereka melakukan selfie. Respon partisipan tersebut telah dikaji oleh para peneliti yang kemudian diterbitkan dalam jurnal Visual Communication Quarterly.
Menurut para ahli, terdapat tiga tipe motivasi seseorang melakukan selfie, sebagai berikut:
Tipe Komunikator
Tipe ini membagikan foto selfie miliknya sebagai cara untuk berhubungan dan membuka dialog dengan para follower-nya. "Dua hal tersebutlah yang memotivasi tipe komunikator untuk melakukan selfie," jelas Maureen Elinzano, salah satu peneliti. Elinzano mencontohkan para selebritis yang melakukan selfie memakai kaos bertuliskan "I Voted" pada masa pemilihan umum di Amerika, dengan tujuan memberi respon pada situasi politik di negara tersebut, juga bertujuan mendorong para follower menggunakan hak pilih.
Salah satu contoh selebritis yang termasuk tipe komunikator adalah Leonardo DiCaprio. DiCaprio menggunakan akun Instagramnya sebagai bentuk dedikasi pada lingkungan. DiCaprio seringkali mengunggah foto dirinya di alam disertai pesan-pesan dan ajakan untuk melestarikan alam.
Tipe Autobiografi
Tipe Autobiografi
Mereka yang termasuk dalam tipe ini menggunakan selfie sebagai alat untuk mendokumentasikan kehidupan mereka serta untuk mencatatkan momen-momen dan memori yang dialaminya. Peneliti menjelaskan tipe autobiografi sebagai orang yang ingin membagikan foto-foto mereka ke ranah publik agar orang lain bisa melihat dirinya dan kehidupannya. Mereka tidak mencari feedback ataupun mengharapkan orang lain mengikuti jejaknya seperti yang diinginkan tipe komunikator.
Sebagai contoh, astronot NASA bernama Scott Kelley yang membagikan banyak foto selfie saat dia berada di luar angkasa. Atau blogger terkenal seperti Chiarra Ferragni yang secara rutin mengunggah foto selfie tentang kegiatannya sehari-hari, busana yang ia pakai, makanan yang ia santap dan momen dalam perjalanan yang ia tempuh.
Advertisement
Tipe self-publicists
Tipe self-publicists
"Self-publicist adalah seseorang yang suka mendokumentasikan seluruh kehidpannya," kata Harper Anderson, salah satu peneliti. Motivasi dalam mendokumentasikan lalu menyebarkan foto-fotonya adalah karena ingin merepresentasikan dirinya secara positif. Meskipun pendapat umum menyebutkan bahwa selfie adalah bentuk kepercayaan diri yang tinggi, ternyata tipe self-publicist menduduki tingkat terendah dari ketiga tipe pelaku selfie.
Selebriti yang termasuk dalam tipe self-publicist adalah Taylor Swift, Gigi dan Bella Hadid, dan tentu saja anggota keluarga Kardashian. Para ahli tersebut mengungkapkan alasan mengapa mereka meneliti motivasi seseorang untuk melakukan selfie.
"Karena bertahun-tahun mendatang, sejarah visual masyarakat kita akan berkembang jauh lebih kompleks daripada sekadar selfie" jelas Matt Lewis, salah satu peneliti selfie.
"Mencari tahu mengapa orang-orang berselfie memberi kontribusi dalam perkembangan komunikasi visual secara umum."
Ana fauziyah