Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengincar pasokan Liquified Petroleum Gas (LPG) berasal dari Amerika Serikat (AS). Rencana tersebut muncul karena harga jauh lebih murah dibanding pasokan dari Timur Tengah.
Vice Presiden Integragrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel S Purba mengatakan, pengoperasian Panama Kanal dapat memudahkan akses transportasi laut dari AS ke Asia Pasifik, sehingga membuka peluang adanya pasokan LPG dari AS. Dengan begitu akan memperkecil impor dari Timur Tengah yang selama ini jadi andalan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan LPG-nya.
"Seperti kita ketahui dengan mulai beroperasinya Panama Kanal yang bisa menampung kapal yang lebih besar, maka semakin banyak akan bisa menampung LPG Amerika Serikat yang akan masuk ke Asia Pasifik termasuk Indonesia," kata Daniel, dalam LPG Indonesia Forum 2017, di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Baca Juga
Advertisement
Daniel menuturkan, ada pasokan LPG dari AS akan menguntungkan, karena patokan harganya jauh lebih rendah dibanding Timur Tengah sehingga Indonesia bisa mendapat LPG dengan harga yang lebih murah.
"Itu menguntungkan dari selisih harga karena patokan harga LPG Amerika itu beda dengan Timur Tengah. Fluktuasi harga regional ini yang berdampak suatu saat harga LPG Amerika cukup murah untuk kompetisi dengan LPG Timur Tengah," papar Daniel.
Daniel menuturkan, Pertamina mengubah mekanisme pengadaan untuk antisipasi pasokan LPG dari AS. Caranya mempercepat pengadaan dari 1,5 bulan menjadi 1 bulan. Dengan begitu, bisa lebih cepat menerima pasokan LPG.
"Jadi kita sudah mengantisipasi ini semua. Jadi mekanisme pengadaan kita yang sekitar 1,5 bulan, sekarang kita akan lakukan lebih awal, untuk mengakomodir kargo yang masuk ke Asia Pasifik. kita harapkan harganya lebih menarik," tutur Daniel.