Blusukan ke Karet, Djarot Disambut Spanduk Penolakan

Seorang di antara pembawa spanduk penolakan Djarot itu mengatakan, dia hanya menjalankan apa yang menurut dia benar sesuai cara demokrasi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 17 Jan 2017, 15:04 WIB
Calon Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan programnya saat blusukan di Menteng Atas, Jakarta Selatan, Selasa (17/1). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan. Keluar dari gang senggol, sejumlah warga mendadak berbaris sambil membentangkan spanduk bernada penolakan.

Empat spanduk terlihat dibentangkan di jalan tempat Djarot melintas, sementara satu lainnya dibentangkan di atas jalan. Ada sekitar 20 orang yang membentangkan spanduk dengan mengenakan baju koko dan berpeci.

Melihat penolakan di Jalan Karet Karya itu, Djarot memilih tidak banyak bicara dan melewati puluhan orang tersebut. Orang-orang yang membawa spanduk itu juga terdiam.

Seorang di antara pembawa spanduk itu mengatakan, dia hanya menjalankan apa yang menurut dia benar sesuai cara demokrasi. Untuk itu, mereka hanya menunjukkan sikap menolak tanpa ada bentuk pengadangan atau bernada provokasi.

"Esensi demokrasi kan bebas berpendapat. Lagian yang

ngikutin

ini bukan warga asli sini," tutur pria yang enggan disebut namanya itu di lokasi, Selasa (17/1/2017).

Beberapa simpatisan Djarot sempat meneriakkan bentuk dukungan terhadap pasangan nomor urut dua itu. Namun, mantan Wali Kota Blitar itu menahan untuk menghindari konflik.

"Sudah, sudah," imbau Djarot kepada simpatisannya.

Usai rombongan Djarot melintas, puluhan orang yang membentangkan spanduk penolakan pasangan Ahok - Djarot itu, lantas menggulung spanduk dan membubarkan diri.

Mereka pun berterima kasih kepada petugas keamanan dan menyatakan bahwa warga Setiabudi aman dan tidak berbuat kerusuhan.

"Makasih ya, Pak. Tenang aja kita enggak rusuh, kok. Enggak terprovokasi juga. Yuk semuanya kita kembali ke masjid, zikir lagi, salat lagi," ujar seorang di antara penolak kampanye Djarot itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya