Liputan6.com, Jakarta Seorang bayi laki-laki asal India terlahir dengan kondisi fisik yang cukup memprihatinkan. Aparajit Lodhi dari Jabalpur di negara bagian India utara Madhya Pradesh menderita kelainan langka yang disebut Makroglosia, istilah medis untuk gangguan pada lidah.
Kondisi langka yang dideritanya menyebabkan lidahnya membengkak, sehinggaa menyumbat mulutnya dan membuatnya sulit untuk bernafas. Tak hanya itu, bayi mungil ini juga tidak bisa menelan air susu seperti selayaknya bayi yang lain. Lodhi hanya bisa menangis.
Advertisement
“Aku tahu dia kesakitan. Bahkan, mungkin dia juga kelaparan. Namun kami tidak berdaya untuk membagi rasa sakit yang dideritanya,” kata ibunya, Mini Lodhi (28).
Sebagai orang tua, tentu Mini tidak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada buah hatinya. Terlebih saat tim dokter memprediksi bahwa hidup Lodhi tidak akan lama lagi. Menurut dia, nasib yang dirasakan Lodhi akan membawanya pada kematian.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, sebuah alat bantu pernafasan dipasangkan agar membantu Lodhi tetap bertahan. “Aku bertekad melakukan apa pun demi kesembuhan anakku,” katanya.
Saat ini telah dilakukan operasi khusus untuk mengangkat tumor yang ada di lidahnya demi kesembuhan bayi laki-laki berusia empat hari itu.
Ahli bedah anak dan bayi, dr. Agarwal, di sebuah rumah sakit di Jabalpur menjelaskan, pada kondisi seperti ini sang bayi tidak dapat makan bukan hanya saat dia lahir ke dunia. Hal tersebut juga terjadi sejak saat dia di dalam rahim. Kelainan langka ini dapat terjadi pada 1 dari 500.000 kelahiran hidup di dunia.
“Ini adalah operasi yang sangat menyulitkan. Kami harus mengangkat tumor besar pada lidah bayi yang baru lahir tanpa khawatir lidah tersebut kehilangan fungsinya. Untuk itu, kita harus berhati-hati,” ujarnya.
Dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk melaksanakan operasi tersebut. Kini bayi yang dikatakan terlahir dengan lidah raksasa hingga maut menjemput, untuk pertama kalinya dapat diberi air gula sebagai makanan pertamanya setelah empat hari berada di dunia, dan sang ibu diizinkan untuk merawatnya di rumah.
Penulis:
Pebby Adhe Liana
Universitas Bung Karno
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di