Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan pada tahun 2017 kembali memberikan Pendidikan dan Latihan (Diklat) transportasi secara gratis kepada putra/putri bangsa yang ingin berkarir di transportasi darat, laut, dan udara.
Kepala BPSDM, Wahju Satrio Utomo mengatakan bahwa kuota diklat transportasi gratis tahun 2017 mencapai 48.335 peserta dibiayai dari APBN sekitar Rp 220 Miliar yang terbagi di berbagai sekolah dan balai diklat transportasi darat, pelayaran dan penerbangan di seluruh Indonesia
"Dalam diklat ini, kami akan mendidik putra/putri bangsa dengan ilmu dan pendidikan yang siap kerja. Setelah mengikuti diklat, mereka bisa menggunakan sertifikatnya untuk bekerja," ujar Wahju Satrio Utomo di beberapa waktu lalu di Jakarta.
Tommy, sapaan akrab Wahju Satrio Utomo menjelaskan bahwa diklat transportasi gratis ini akan dilaksanakan oleh UPT (Unit Pelaksana Teknis) diseluruh Indonesia yang terdiri dari 5 UPT Pendidikan Perhubungan Darat, 11 UPT Pendidikan Perhubungan Laut, dan 8 UPT Pendidikan Perhubungan Udara.
Berdasarkan data BSPDM, target diklat transportasi laut atau pelayaran memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan diklat transportasi darat dan udara. Dengan rincian sebagai berikut; 1.485 peserta diklat perhubungan darat, 45.435 peserta diklat pelayaran, dan 1.415 peserta diklat penerbangan.
"Sektor kelautan memiliki kuota jauh lebih besar dikarenakan kebutuhan akan SDM yang bekerja di sektor transportasi laut memang besar. Meliputi pelabuhan, peti kemas, hingga pelayaran, apalagi pemerintah saat ini sedang membangun tol laut," ungkap Tommy.
Baca Juga
Advertisement
Para peserta diklat pelayaran akan dilatih menjadi pelaut terampil dan diberikan diklat Basic Safety Training (BST), Advanced Fire Fighting (AFF), dan Security Awareness Training (SAT).
“Setelah lulus nanti, mereka akan dibekali dengan Buku Pelaut dari Syahbandar terdekat. Dengan begitu, mereka memiliki modal kompetensi untuk dapat bekerja di atas kapal,” ujar Tommy.
Rencana Kerjasama dengan Unsur TNI/Polri
Untuk mengisi kuota peserta diklat transportasi gratis terutama di sektor laut atau pelayaran, BPSDM berencana menjalin kerjasama dengan unsur TNI/Polri terutama yang berada di daerah terpencil dan terluar untuk mensosialisasikan program diklat gratis ini di daerah-daerah, termasuk menawarkan putra/putri TNI/Polri yang ingin mengikuti diklat pelayaran.
"Berkaitan dengan kunjungan ke kampus Malahayati di Aceh Besar, kami juga akan bertemu dengan unsur TNI/Polri untuk membahas kerjasama diklat. Rencananya, kami juga akan menawarkan pada putra/putri TNI yang memiliki ijazah SMP/Sederajat untuk mengikuti diklat gratis pelaut di kampus Malahayati," jelas Tommy.
Adapun kuota diklat pelayaran gratis wilayah Aceh, lanjut Tommy, dibuka hingga 4750 peserta dan rencananya BP2IP Malahayati yang akan menjadi kampus pertama untuk melaksanakan program diklat gratis ini.
"Selama ini kita (BPSDM) sudah banyak dibantu TNI/Polri, mulai dari pelatih hingga pembina Taruna di sekolah kelautan. Kita ingin memberikan kesempatan pada putra/putri TNI/Polri, tidak hanya di Banda Aceh tapi semua kabupaten yang ada di Aceh dan daerah lain serta masyarakat luas pada umumnya, " jelas Tommy.
Selain BP2IP Malahayati Aceh Besar, STIP Jakarta memiliki target diklat transportasi gratis untuk 6000 peserta, PIP Semarang (6.150 peserta) PIP Makassar (6.000 peserta), BP2IP Tanggerang (5.800 peserta), POLTEKPEL Surabaya (6.000 peserta), BP2IP Barombong (4.175 peserta), BP2IP Sorong (2.150 peserta), BP2IP Minahasa Selatan (720 peserta), BP2IP Padang Pariaman (3.150), dan Balai Diklat Transportasi Laut (BP2TL) dengan 180 peserta.
Di samping mensukseskan program diklat transportasi gratis di semua sektor, BPSDM Kementerian Perhubungan juga akan mengejar target tahun 2017 dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi untuk mencetak 500 ribu lulusan sekolah pendidikan perhubungan dari darat, laut, dan udara.
Powered By:
BPSDM Kementerian Perhubungan